Harga Bitcoin (BTC) diperkirakan bisa melonjak hingga $220.000 pada tahun 2025 menurut pendekatan unik yang mengukur nilai BTC terhadap emas, bukan dolar AS. Model ini, dikenal sebagai kurva daya (power curve), memberikan cara baru untuk memperkirakan nilai jangka panjang Bitcoin sebagai aset keras seperti emas.
Apa Itu Model Kurva Daya?
Alih-alih menggunakan mata uang fiat (seperti USD) yang terpengaruh oleh inflasi, analis Apsk32 membandingkan nilai jaringan Bitcoin (market cap) dengan ons emas. Pendekatan ini dianggap lebih stabil karena:
- Emas dikenal sebagai penyimpan nilai jangka panjang.
- Mengukur dalam satuan emas membuat proyeksi lebih netral terhadap kebijakan moneter.
Dengan memplot hubungan antara market cap Bitcoin dalam satuan ons emas terhadap waktu, Apsk32 menemukan bahwa nilai BTC telah mengikuti kurva daya logaritmik, dan bila pola ini bertahan, maka harga BTC bisa mencapai:
- $444.000 di siklus saat ini (skenario optimis)
- $220.000 pada 2025 (skenario realistis)
- > $250.000 akan dianggap sebagai pencapaian “lebih tinggi dari ekspektasi”
Proyeksi Lanjutan: BTC Bisa Tembus $924.000?
Sam Callahan dari laporan “In Gold We Trust” menyajikan skenario jangka panjang lain yang lebih ambisius:
Jika:
- Harga emas = $5.000 per ons di tahun 2030
- Bitcoin mengambil alih 50% dari kapitalisasi pasar emas
Maka:
- Harga Bitcoin bisa mencapai sekitar $924.000
Namun, Callahan menekankan bahwa ini bukan target pasti, melainkan kerangka skenario yang menunjukkan bagaimana pasar dapat menilai ulang aset keras non-kedaulatan di masa depan.
Faktor yang Dapat Mendorong BTC ke $220.000
- Peningkatan adopsi institusional – masuknya lebih banyak dana pensiun, sovereign wealth fund, dan korporasi.
- ETF spot Bitcoin di berbagai wilayah global.
- Ketidakstabilan geopolitik dan inflasi yang mendorong investor ke aset lindung nilai.
- Penurunan pasokan baru pasca-halving yang mengurangi tekanan jual.
- Perbandingan naratif terhadap emas yang terus diperkuat di media dan laporan keuangan.
Risiko dan Catatan Penting
Meski model ini menarik, tetap ada faktor-faktor yang dapat membatasi pertumbuhan harga:
- Regulasi ketat terhadap kripto di beberapa negara.
- Persaingan dari stablecoin, CBDC, atau tokenisasi aset tradisional.
- Ketidakstabilan sistem blockchain karena masalah teknis atau serangan.
Namun, model berbasis emas memberikan cara alternatif yang lebih stabil dalam mengukur nilai intrinsik Bitcoin di luar spekulasi jangka pendek.