Presiden Amerika Serikat, Donald J. Trump, dijadwalkan menggelar sebuah jamuan makan malam eksklusif pada 22 Mei mendatang di ibu kota, yang dikhususkan bagi 220 pemegang memecoin $TRUMP terbesar. Acara ini menjadi puncak dari kampanye promosi token kripto berbasis Solana yang diluncurkan Trump awal tahun ini, dan menimbulkan gelombang kontroversi politik serta etika.
Menurut pengumuman resmi tim kampanye dan situs token, 25 pemegang teratas akan mendapatkan akses tambahan berupa tur pribadi di Gedung Putih dan pertemuan langsung dengan Presiden. Sementara itu, 195 pemegang lainnya akan diundang dalam makan malam eksklusif bertajuk “Trump VIP Crypto Dinner”.
Dinilai Memanfaatkan Jabatan untuk Keuntungan Aset Digital
Langkah ini menuai kritik tajam dari sejumlah anggota parlemen dan pengamat etika di Washington. Mereka menilai bahwa Trump secara aktif memonetisasi jabatannya melalui kampanye token kripto pribadi yang terhubung langsung dengan akses ke fasilitas negara dan figur kepresidenan.
Beberapa pihak mempertanyakan apakah tindakan ini melanggar prinsip etika kepresidenan atau aturan terkait pendanaan politik, khususnya dalam konteks penggunaan aset digital sebagai alat pemberian akses kepada kepala negara.
Data On-Chain Ungkap Dominasi Dompet Asing
Analisis blockchain terbaru menunjukkan bahwa lebih dari separuh dari 220 dompet kripto teratas yang memenuhi syarat untuk mengikuti acara makan malam dikendalikan oleh entitas di luar Amerika Serikat. Temuan ini memunculkan kekhawatiran serius tentang potensi pengaruh asing dalam kampanye politik domestik AS.
Banyak dari dompet tersebut tercatat berada di Asia Timur, termasuk Taiwan, Korea Selatan, dan Hong Kong. Beberapa analis juga mencatat adanya pola akumulasi besar dari alamat-alamat yang sebelumnya terhubung dengan bursa terdesentralisasi non-AS.
Investor Sebut Aksi Ini Murni Finansial, Bukan Politik
Salah satu calon peserta, Vincent Liu dari Kronos Research, menyatakan bahwa keputusannya untuk membeli dan menahan token $TRUMP bukan karena alasan politik, tetapi karena momentum pasar dan tren budaya digital.
Namun demikian, partisipasi investor asing dalam kegiatan yang melibatkan Presiden AS tetap menjadi perhatian utama kalangan legislatif dan komunitas pengawas kebijakan.
Dampak terhadap Legislasi Kripto
Kontroversi yang menyelimuti acara makan malam ini disebut turut memengaruhi proses legislasi yang sedang berjalan di Kongres, termasuk pembahasan RUU stablecoin dan kerangka regulasi pasar digital.
Beberapa anggota DPR dari Partai Demokrat dilaporkan menunda dukungan terhadap sejumlah RUU terkait aset digital, dengan alasan bahwa perlu ada kejelasan terlebih dahulu mengenai potensi konflik kepentingan yang ditimbulkan oleh aktivitas Presiden di ruang Web3.
Lonjakan Harga Token dan Peringatan Risiko
Sejak diumumkannya acara ini, nilai token $TRUMP melonjak lebih dari 70 persen dalam sepekan terakhir. Namun sejumlah analis memperingatkan bahwa reli harga ini dapat bersifat sementara, dan ada risiko besar bagi investor ritel yang masuk menjelang acara.
Volatilitas tinggi, spekulasi seputar akses politik, dan ketidakpastian pasca-acara menjadi faktor-faktor yang patut dipertimbangkan oleh pemegang token.
Acara makan malam “Trump VIP Crypto Dinner” menjadi penanda baru dalam pertemuan antara politik nasional dan ekosistem aset digital. Meski menarik perhatian besar dari komunitas kripto, agenda ini sekaligus membuka diskusi serius mengenai batas etika, transparansi, dan kemungkinan pengaruh asing dalam lanskap politik Amerika Serikat yang semakin terdigitalisasi.