Harga XRP Gagal Naik Meski Didukung Dua Katalis Besar, Ini Penjelasannya

Meskipun mendapatkan dorongan dari dua peristiwa besar yang dipandang sangat bullish, harga aset kripto XRP justru menunjukkan performa yang mengecewakan dalam beberapa bulan terakhir. Penurunan harga ini bertolak belakang dengan ekspektasi pasar yang tinggi terhadap token milik Ripple tersebut.

Dua peristiwa yang dimaksud adalah:

  1. Penunjukan XRP sebagai Kandidat Cadangan Aset Digital AS
    Pada 6 Maret 2025, XRP diumumkan sebagai salah satu kandidat untuk dimasukkan dalam kategori cadangan aset digital Amerika Serikat. Langkah ini secara teori menandakan pengakuan institusional terhadap legitimasi dan kegunaan XRP sebagai aset yang bernilai strategis bagi keuangan digital nasional.
  2. Penyelesaian Gugatan Ripple vs. SEC
    Pada 8 Mei, Ripple Labs resmi menyelesaikan sengketa hukum multi-tahun dengan Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC). Penyelesaian ini dianggap sebagai kemenangan besar bagi Ripple dan komunitas XRP, mengingat gugatan tersebut telah menjadi beban besar bagi prospek pertumbuhan XRP sejak 2020.

Namun, alih-alih menguat, harga XRP justru turun sekitar 6 persen dalam tiga bulan terakhir hingga 22 Mei. Sebagai perbandingan, kapitalisasi pasar kripto secara keseluruhan justru meningkat sebesar 10 persen pada periode yang sama.

Lonjakan Leverage Tidak Diiringi Reli Harga

Salah satu indikasi optimisme pasar terlihat dari peningkatan tajam dalam minat terbuka (open interest) kontrak berjangka XRP. Pada 22 Mei, open interest di bursa utama mencapai 923 juta XRP, naik 31 persen dibandingkan dua pekan sebelumnya. Secara nilai, angka ini setara dengan sekitar 2,2 miliar dolar AS.

Namun, meskipun jumlahnya signifikan, posisi leverage ini belum tentu mencerminkan sentimen bullish. Kontrak derivatif tersebut dapat digunakan untuk mengambil posisi long (kenaikan harga) maupun short (penurunan harga). Dengan demikian, lonjakan volume belum otomatis berarti kepercayaan penuh pasar terhadap potensi kenaikan harga XRP.

Tingkat pendanaan (funding rate) untuk posisi long XRP juga meningkat tajam, menunjukkan bahwa banyak trader bersedia membayar biaya tambahan demi mempertahankan posisi bullish. Pada 22 Mei, tingkat pendanaan tahunan mencapai 19 persen, mendekati level tertinggi dalam enam bulan terakhir. Namun demikian, angka ini masih jauh dibandingkan dengan level ekstrem 100 persen yang tercatat pada Desember 2024, ketika harga XRP melonjak dari $1,33 menjadi $2,90 dalam waktu tujuh hari.

Ketidakpastian Regulasi Masih Membayangi

Salah satu alasan mengapa harga XRP belum mampu menembus batas psikologis baru adalah ketidakpastian seputar dukungan regulasi dan kebijakan. Senator Cynthia Lummis, yang menjabat sebagai Ketua Subkomite Aset Digital di Kongres AS, dilaporkan menolak bertemu dengan perwakilan Ripple Labs.

CEO Ripple, Brad Garlinghouse, secara terbuka menyerukan kepada Senator Lummis untuk bersikap lebih inklusif terhadap industri kripto. Dalam pernyataannya pada 19 Mei, Garlinghouse menyatakan harapannya agar AS dapat mengambil peran kepemimpinan global dalam inovasi kripto.

Walau Ripple kini telah bebas dari tekanan hukum besar, kurangnya dukungan politik dan ketidakpastian seputar potensi peluncuran ETF spot XRP di AS tampaknya masih membebani sentimen investor. Beberapa manajer aset memang telah mengajukan permohonan ETF XRP spot, namun keputusan dari SEC baru diperkirakan keluar pada bulan Oktober 2025.

Prospek Jangka Menengah dan Optimisme Komunitas

Meskipun performa harga jangka pendek mengecewakan, banyak analis meyakini bahwa prospek jangka menengah XRP tetap menjanjikan. Penyelesaian gugatan dengan SEC membuka jalan bagi kemitraan baru dan ekspansi Ripple secara global. Secara historis, pengumuman kemitraan besar sering kali diikuti oleh lonjakan harga XRP.

Dengan nilai minat terbuka yang besar di pasar derivatif dan momentum potensial dari peluncuran ETF, para pendukung XRP percaya bahwa harga token ini masih bisa menembus rekor tertinggi sebelumnya sebesar $3,25, atau bahkan mencapai $3,50 dalam skenario optimis.

Meskipun mendapatkan dorongan dari dua peristiwa besar yang dipandang sangat bullish, harga aset kripto XRP justru menunjukkan performa yang mengecewakan dalam beberapa bulan terakhir. Penurunan harga ini bertolak belakang dengan ekspektasi pasar yang tinggi terhadap token milik Ripple tersebut.

Dua peristiwa yang dimaksud adalah:

  1. Penunjukan XRP sebagai Kandidat Cadangan Aset Digital AS
    Pada 6 Maret 2025, XRP diumumkan sebagai salah satu kandidat untuk dimasukkan dalam kategori cadangan aset digital Amerika Serikat. Langkah ini secara teori menandakan pengakuan institusional terhadap legitimasi dan kegunaan XRP sebagai aset yang bernilai strategis bagi keuangan digital nasional.
  2. Penyelesaian Gugatan Ripple vs. SEC
    Pada 8 Mei, Ripple Labs resmi menyelesaikan sengketa hukum multi-tahun dengan Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC). Penyelesaian ini dianggap sebagai kemenangan besar bagi Ripple dan komunitas XRP, mengingat gugatan tersebut telah menjadi beban besar bagi prospek pertumbuhan XRP sejak 2020.

Namun, alih-alih menguat, harga XRP justru turun sekitar 6 persen dalam tiga bulan terakhir hingga 22 Mei. Sebagai perbandingan, kapitalisasi pasar kripto secara keseluruhan justru meningkat sebesar 10 persen pada periode yang sama.

Lonjakan Leverage Tidak Diiringi Reli Harga

Salah satu indikasi optimisme pasar terlihat dari peningkatan tajam dalam minat terbuka (open interest) kontrak berjangka XRP. Pada 22 Mei, open interest di bursa utama mencapai 923 juta XRP, naik 31 persen dibandingkan dua pekan sebelumnya. Secara nilai, angka ini setara dengan sekitar 2,2 miliar dolar AS.

Namun, meskipun jumlahnya signifikan, posisi leverage ini belum tentu mencerminkan sentimen bullish. Kontrak derivatif tersebut dapat digunakan untuk mengambil posisi long (kenaikan harga) maupun short (penurunan harga). Dengan demikian, lonjakan volume belum otomatis berarti kepercayaan penuh pasar terhadap potensi kenaikan harga XRP.

Tingkat pendanaan (funding rate) untuk posisi long XRP juga meningkat tajam, menunjukkan bahwa banyak trader bersedia membayar biaya tambahan demi mempertahankan posisi bullish. Pada 22 Mei, tingkat pendanaan tahunan mencapai 19 persen, mendekati level tertinggi dalam enam bulan terakhir. Namun demikian, angka ini masih jauh dibandingkan dengan level ekstrem 100 persen yang tercatat pada Desember 2024, ketika harga XRP melonjak dari $1,33 menjadi $2,90 dalam waktu tujuh hari.

Ketidakpastian Regulasi Masih Membayangi

Salah satu alasan mengapa harga XRP belum mampu menembus batas psikologis baru adalah ketidakpastian seputar dukungan regulasi dan kebijakan. Senator Cynthia Lummis, yang menjabat sebagai Ketua Subkomite Aset Digital di Kongres AS, dilaporkan menolak bertemu dengan perwakilan Ripple Labs.

CEO Ripple, Brad Garlinghouse, secara terbuka menyerukan kepada Senator Lummis untuk bersikap lebih inklusif terhadap industri kripto. Dalam pernyataannya pada 19 Mei, Garlinghouse menyatakan harapannya agar AS dapat mengambil peran kepemimpinan global dalam inovasi kripto.

Walau Ripple kini telah bebas dari tekanan hukum besar, kurangnya dukungan politik dan ketidakpastian seputar potensi peluncuran ETF spot XRP di AS tampaknya masih membebani sentimen investor. Beberapa manajer aset memang telah mengajukan permohonan ETF XRP spot, namun keputusan dari SEC baru diperkirakan keluar pada bulan Oktober 2025.

Prospek Jangka Menengah dan Optimisme Komunitas

Meskipun performa harga jangka pendek mengecewakan, banyak analis meyakini bahwa prospek jangka menengah XRP tetap menjanjikan. Penyelesaian gugatan dengan SEC membuka jalan bagi kemitraan baru dan ekspansi Ripple secara global. Secara historis, pengumuman kemitraan besar sering kali diikuti oleh lonjakan harga XRP.

Dengan nilai minat terbuka yang besar di pasar derivatif dan momentum potensial dari peluncuran ETF, para pendukung XRP percaya bahwa harga token ini masih bisa menembus rekor tertinggi sebelumnya sebesar $3,25, atau bahkan mencapai $3,50 dalam skenario optimis.

More from author

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Related posts

Advertismentspot_img

Latest posts

Kemenangan Bersejarah Chelsea FC 2025 Dirayakan BingX Lewat Kampanye Global Kripto

BingX, platform pertukaran kripto terkemuka dan perusahaan Web3 AI, dengan bangga mengucapkan selamat kepada Chelsea Football Club atas kemenangan bersejarah mereka di Piala Dunia...

Pasokan Bitcoin Semakin Menipis, Strategi Akuisisi MicroStrategy Diprediksi Picu Supply Shock

Pasokan Bitcoin yang terus menyusut dan meningkatnya akumulasi oleh institusi besar seperti MicroStrategy memicu kekhawatiran akan terjadinya supply shock, yang dapat mendorong lonjakan harga...

Veda Kantongi Pendanaan $18 Juta untuk Bangun Platform DeFi Vault Berbasis Yield

Protokol keuangan terdesentralisasi (DeFi) Veda berhasil meraih pendanaan senilai $18 juta untuk mengembangkan infrastruktur vault hasil (yield vault) lintas blockchain. Putaran pendanaan ini dipimpin...

Want to stay up to date with the latest news?

We would love to hear from you! Please fill in your details and we will stay in touch. It's that simple!