CEO Circle: Stablecoin Akan Segera Alami “Momen iPhone” Seiring Adopsi Developer Meningkat

Jeremy Allaire, CEO dari perusahaan penerbit stablecoin Circle, menyatakan bahwa adopsi stablecoin global akan segera mengalami lonjakan signifikan, sebanding dengan transformasi yang pernah terjadi saat peluncuran iPhone pertama pada tahun 2007. Ia menyebut ini sebagai momen ketika para developer dan pelaku teknologi benar-benar memahami potensi revolusioner dari stablecoin sebagai uang digital yang dapat diprogram di internet.

“Allaire menyebut bahwa dunia belum sepenuhnya menyadari potensi teknologi uang digital yang dapat diprogram, sama seperti dunia belum mengerti potensi smartphone hingga iPhone diluncurkan,” tulisnya dalam unggahan X (sebelumnya Twitter).

Stablecoin: Uang Digital yang Bisa Diprogram

Menurut Allaire, stablecoin mewakili bentuk “uang dengan utilitas tertinggi yang pernah diciptakan.” Kemampuan stablecoin untuk ditransfer dengan cepat, murah, dan terprogram tanpa izin dari institusi keuangan tradisional menjadikannya fondasi penting dalam infrastruktur keuangan masa depan.

Komentar Allaire juga menggemakan pandangan dari Sam Broner, mitra di a16z Crypto, yang menyebut bahwa kemampuan stablecoin untuk diprogram secara bebas (permissionless programmability) merupakan inovasi terbesar—bahkan lebih signifikan dibanding soal biaya atau kecepatan transaksi.

“Sekarang siapa pun bisa memprogram uang,” tulis Broner. “Ini menurunkan biaya membangun layanan fintech dan membuka persaingan yang lebih luas, menghadirkan layanan lebih murah dan inklusif.”

Ledakan Volume Transaksi Stablecoin

Data terbaru dari a16z mengungkap bahwa stablecoin mencatatkan volume transaksi hingga US$33 triliun dalam 12 bulan terakhir. Angka ini:

  • 19,4× lebih besar dari volume tahunan PayPal,
  • hampir 3× lebih besar dari Visa,
  • dan mendekati sistem kliring bank ACH.

Daren Matsuoka, ilmuwan data di a16z, menyebut bahwa stablecoin menjadi jalur paling kredibel untuk membawa satu miliar pengguna baru masuk ke ekosistem kripto.

Ritel dan Platform Besar Mulai Adopsi

Beberapa raksasa ritel seperti Walmart, Amazon, dan Shopify dikabarkan tengah menjajaki penggunaan stablecoin seperti USDC untuk mendukung pembayaran lintas negara yang lebih murah dan cepat. Shopify bahkan sudah mengumumkan rencana integrasi langsung dengan USDC pada akhir 2025.

Circle Resmi Melantai di NYSE, Saham Melejit

Circle baru saja mencetak tonggak sejarah dengan debut IPO-nya di Bursa Saham New York (NYSE) pada 5 Juni 2025. Saham Circle melonjak hingga 167% di hari pertama perdagangan, mencerminkan optimisme investor terhadap masa depan stablecoin dan teknologi finansial terdesentralisasi.

Langkah Circle untuk go public juga dilihat sebagai upaya mendekatkan stablecoin ke sektor finansial arus utama dan memperkuat legitimasi penggunaan aset digital di bawah pengawasan regulasi.

Tether Pilih Tetap Privat

Sementara itu, pesaing utama Circle—Tether, penerbit stablecoin USDT terbesar saat ini—menyatakan belum tertarik untuk mengikuti jejak IPO. CEO Tether Paolo Ardoino mengatakan pihaknya fokus pada profitabilitas dan pertumbuhan organik, bukan ekspansi melalui bursa saham.

Pernyataan Jeremy Allaire menandai fase baru dalam adopsi global stablecoin. Dengan volume transaksi yang terus meningkat, dukungan dari ritel besar, dan potensi inovasi melalui pemrograman keuangan terbuka, stablecoin mungkin sedang bersiap memasuki momen paling pentingnya—layaknya iPhone yang mengubah cara dunia berkomunikasi dan bertransaksi.

Jeremy Allaire, CEO dari perusahaan penerbit stablecoin Circle, menyatakan bahwa adopsi stablecoin global akan segera mengalami lonjakan signifikan, sebanding dengan transformasi yang pernah terjadi saat peluncuran iPhone pertama pada tahun 2007. Ia menyebut ini sebagai momen ketika para developer dan pelaku teknologi benar-benar memahami potensi revolusioner dari stablecoin sebagai uang digital yang dapat diprogram di internet.

“Allaire menyebut bahwa dunia belum sepenuhnya menyadari potensi teknologi uang digital yang dapat diprogram, sama seperti dunia belum mengerti potensi smartphone hingga iPhone diluncurkan,” tulisnya dalam unggahan X (sebelumnya Twitter).

Stablecoin: Uang Digital yang Bisa Diprogram

Menurut Allaire, stablecoin mewakili bentuk “uang dengan utilitas tertinggi yang pernah diciptakan.” Kemampuan stablecoin untuk ditransfer dengan cepat, murah, dan terprogram tanpa izin dari institusi keuangan tradisional menjadikannya fondasi penting dalam infrastruktur keuangan masa depan.

Komentar Allaire juga menggemakan pandangan dari Sam Broner, mitra di a16z Crypto, yang menyebut bahwa kemampuan stablecoin untuk diprogram secara bebas (permissionless programmability) merupakan inovasi terbesar—bahkan lebih signifikan dibanding soal biaya atau kecepatan transaksi.

“Sekarang siapa pun bisa memprogram uang,” tulis Broner. “Ini menurunkan biaya membangun layanan fintech dan membuka persaingan yang lebih luas, menghadirkan layanan lebih murah dan inklusif.”

Ledakan Volume Transaksi Stablecoin

Data terbaru dari a16z mengungkap bahwa stablecoin mencatatkan volume transaksi hingga US$33 triliun dalam 12 bulan terakhir. Angka ini:

  • 19,4× lebih besar dari volume tahunan PayPal,
  • hampir 3× lebih besar dari Visa,
  • dan mendekati sistem kliring bank ACH.

Daren Matsuoka, ilmuwan data di a16z, menyebut bahwa stablecoin menjadi jalur paling kredibel untuk membawa satu miliar pengguna baru masuk ke ekosistem kripto.

Ritel dan Platform Besar Mulai Adopsi

Beberapa raksasa ritel seperti Walmart, Amazon, dan Shopify dikabarkan tengah menjajaki penggunaan stablecoin seperti USDC untuk mendukung pembayaran lintas negara yang lebih murah dan cepat. Shopify bahkan sudah mengumumkan rencana integrasi langsung dengan USDC pada akhir 2025.

Circle Resmi Melantai di NYSE, Saham Melejit

Circle baru saja mencetak tonggak sejarah dengan debut IPO-nya di Bursa Saham New York (NYSE) pada 5 Juni 2025. Saham Circle melonjak hingga 167% di hari pertama perdagangan, mencerminkan optimisme investor terhadap masa depan stablecoin dan teknologi finansial terdesentralisasi.

Langkah Circle untuk go public juga dilihat sebagai upaya mendekatkan stablecoin ke sektor finansial arus utama dan memperkuat legitimasi penggunaan aset digital di bawah pengawasan regulasi.

Tether Pilih Tetap Privat

Sementara itu, pesaing utama Circle—Tether, penerbit stablecoin USDT terbesar saat ini—menyatakan belum tertarik untuk mengikuti jejak IPO. CEO Tether Paolo Ardoino mengatakan pihaknya fokus pada profitabilitas dan pertumbuhan organik, bukan ekspansi melalui bursa saham.

Pernyataan Jeremy Allaire menandai fase baru dalam adopsi global stablecoin. Dengan volume transaksi yang terus meningkat, dukungan dari ritel besar, dan potensi inovasi melalui pemrograman keuangan terbuka, stablecoin mungkin sedang bersiap memasuki momen paling pentingnya—layaknya iPhone yang mengubah cara dunia berkomunikasi dan bertransaksi.

More from author

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Related posts

Advertismentspot_img

Latest posts

Kemenangan Bersejarah Chelsea FC 2025 Dirayakan BingX Lewat Kampanye Global Kripto

BingX, platform pertukaran kripto terkemuka dan perusahaan Web3 AI, dengan bangga mengucapkan selamat kepada Chelsea Football Club atas kemenangan bersejarah mereka di Piala Dunia...

Pasokan Bitcoin Semakin Menipis, Strategi Akuisisi MicroStrategy Diprediksi Picu Supply Shock

Pasokan Bitcoin yang terus menyusut dan meningkatnya akumulasi oleh institusi besar seperti MicroStrategy memicu kekhawatiran akan terjadinya supply shock, yang dapat mendorong lonjakan harga...

Veda Kantongi Pendanaan $18 Juta untuk Bangun Platform DeFi Vault Berbasis Yield

Protokol keuangan terdesentralisasi (DeFi) Veda berhasil meraih pendanaan senilai $18 juta untuk mengembangkan infrastruktur vault hasil (yield vault) lintas blockchain. Putaran pendanaan ini dipimpin...

Want to stay up to date with the latest news?

We would love to hear from you! Please fill in your details and we will stay in touch. It's that simple!