Sequans Communications, perusahaan semikonduktor asal Prancis yang terdaftar di Bursa Saham New York (NYSE: SQNS), mengumumkan rencana besar untuk mengadopsi Bitcoin sebagai aset cadangan utama dalam strategi treasury korporat mereka. Melalui penggalangan dana senilai US$384 juta, Sequans bergabung dalam gelombang baru perusahaan publik yang mulai memanfaatkan aset digital sebagai bagian dari neraca keuangan mereka.
Langkah ini dinilai sebagai perkembangan signifikan di industri teknologi, khususnya karena Sequans berasal dari sektor semikonduktor dan bukan dari ekosistem blockchain atau keuangan digital.
Struktur Penggalangan Dana
Sequans akan melakukan penggalangan dana dalam dua bentuk utama:
- Penawaran saham (equity securities) senilai sekitar US$195 juta.
- Penerbitan surat utang konversi (convertible debentures) senilai sekitar US$189 juta.
Dana yang terkumpul dari kedua jalur ini akan digunakan secara eksklusif untuk membeli Bitcoin sebagai bagian dari strategi akumulasi jangka panjang. Proses akuisisi akan dilakukan secara bertahap dan transparan, sesuai dengan regulasi pasar modal yang berlaku di Amerika Serikat dan Prancis.
Kemitraan Strategis dengan Swan Bitcoin
Untuk memastikan proses akuisisi dan penyimpanan Bitcoin berjalan aman dan profesional, Sequans menggandeng Swan Bitcoin sebagai mitra pengelola treasury. Swan akan bertanggung jawab atas pelaksanaan pembelian, pengamanan kustodian, serta pengelolaan strategi keuangan berbasis aset digital.
Swan Bitcoin dikenal sebagai salah satu penyedia layanan investasi Bitcoin yang berfokus pada akumulasi jangka panjang dan keamanan institusional. Kemitraan ini menunjukkan keseriusan Sequans dalam menerapkan tata kelola yang baik dalam manajemen aset digital.
Pernyataan Resmi dari CEO
CEO Sequans, Georges Karam, menyatakan bahwa keputusan strategis ini diambil berdasarkan keyakinan terhadap Bitcoin sebagai aset lindung nilai dan investasi jangka panjang yang unggul. Menurut Karam, Bitcoin memiliki karakteristik yang unik: terbatas jumlahnya, terdesentralisasi, dan tahan terhadap manipulasi politik atau moneter.
“Kami percaya bahwa Bitcoin adalah aset digital paling kuat saat ini. Inisiatif ini bukan sekadar diversifikasi, tetapi langkah serius dalam memperkuat ketahanan keuangan perusahaan,” ujar Karam.
Ia juga menegaskan bahwa strategi Bitcoin ini tidak akan mengganggu fokus utama Sequans dalam pengembangan teknologi chip untuk perangkat IoT dan jaringan 4G/5G.
Rencana Penawaran dan Tanggal Penting
Sebagai bagian dari proses restrukturisasi keuangan, Sequans akan menerbitkan sekitar 1,39 miliar saham biasa dan waran tambahan. Persetujuan pemegang saham akan dimintakan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang dijadwalkan pada 30 Juni 2025. Jika disetujui, proses penutupan pendanaan ditargetkan rampung pada 1 Juli 2025.
Penjamin emisi dalam transaksi ini antara lain Northland Capital Markets, B. Riley Securities, dan Yorkville Securities. Proses hukum didampingi oleh Lowenstein Sandler LLP (AS), firma hukum ARCHERS (Prancis), serta Goodwin Procter LLP untuk pihak penjamin.
Tren Perusahaan Publik Mengadopsi Bitcoin
Sequans bukan satu-satunya perusahaan publik yang mengadopsi strategi treasury berbasis Bitcoin. MicroStrategy di Amerika Serikat dan Metaplanet di Jepang telah terlebih dahulu mengintegrasikan BTC dalam neraca keuangan mereka. Saat ini, lebih dari 240 perusahaan tercatat memiliki Bitcoin sebagai bagian dari aset perusahaan, yang secara kolektif menguasai hampir 4 persen dari total pasokan Bitcoin yang beredar secara global.
Langkah Sequans menunjukkan bahwa adopsi ini mulai meluas ke sektor non-keuangan dan teknologi perangkat keras, sebuah sinyal bahwa penerimaan terhadap Bitcoin semakin meluas secara institusional.
Tantangan dan Respons Pasar
Meski langkah ini dianggap berani dan progresif, tidak sedikit analis yang mengingatkan risiko yang menyertai keputusan ini. Volatilitas harga Bitcoin, ketidakpastian regulasi global, serta persepsi investor terhadap pergeseran fokus bisnis dapat memicu reaksi negatif jangka pendek.
Terbukti, saham Sequans mengalami penurunan sekitar 12 persen ke level US$1,62 tak lama setelah pengumuman rencana penggalangan dana ini dipublikasikan. Namun, pihak manajemen menyatakan bahwa volatilitas ini merupakan bagian dari proses transisi menuju model treasury yang lebih dinamis dan berbasis aset digital.