Analis blockchain terkemuka ZachXBT kembali menghebohkan komunitas kripto setelah menuding platform jembatan Bitcoin, Garden Finance, telah memfasilitasi pencucian dana curian yang diduga berasal dari kelompok peretas Lazarus asal Korea Utara. Melalui serangkaian unggahan di media sosial X pada 21 Juni, ZachXBT mengungkap dugaan bahwa sebagian besar pendapatan biaya dari Garden Finance berasal dari aktivitas ilegal.
Dugaan Kuat Keterlibatan dalam Pencucian Dana
Menurut laporan yang dipublikasikan ZachXBT, lebih dari 80 persen pendapatan biaya terbaru Garden Finance—platform yang mengklaim sebagai jembatan Bitcoin tercepat dan sepenuhnya terdesentralisasi—berasal dari dana hasil eksploitasi yang diduga dilakukan oleh kelompok Lazarus. Salah satu serangan yang disorot adalah peretasan terhadap platform exchange Bybit yang terjadi awal tahun ini, yang menelan kerugian dalam jumlah besar.
ZachXBT menyoroti bahwa Garden Finance digunakan sebagai jalur untuk mentransfer Bitcoin hasil peretasan melalui mekanisme “wrapped Bitcoin” (cbBTC), yang memungkinkan pergerakan aset lintas rantai.
Klaim Desentralisasi Dipertanyakan
Lebih lanjut, ZachXBT mempertanyakan klaim Garden Finance sebagai protokol yang “sepenuhnya terdesentralisasi.” Ia menunjukkan bahwa hampir semua penyedia likuiditas cbBTC berasal dari satu entitas yang tampaknya beroperasi melalui akun Coinbase. Hal ini, menurutnya, mengindikasikan adanya kontrol terpusat yang bertentangan dengan prinsip DeFi (keuangan terdesentralisasi).
“Desentralisasi palsu seperti ini justru memberikan celah yang dapat dimanfaatkan peretas untuk mencuci uang,” tulisnya dalam salah satu unggahan.
Tanggapan dari Pihak Garden Finance
Menanggapi tuduhan tersebut, salah satu pendiri Garden Finance, Jaz Gulati, membantah keras pernyataan ZachXBT. Ia menyatakan bahwa sebagian besar pendapatan biaya, sekitar 30 BTC, telah diperoleh sebelum insiden peretasan Bybit terjadi. Ia juga menuduh bahwa data yang digunakan ZachXBT bersifat menyesatkan dan tidak mempertimbangkan konteks waktu serta distribusi transaksi secara keseluruhan.
Gulati juga menjelaskan bahwa proyek ini masih dalam tahap awal dan terbuka terhadap masukan untuk memperbaiki sistem validasi dan pelaporan mereka.
Volume Transaksi yang Signifikan
Berdasarkan data dari Dune Analytics, hingga saat ini Garden Finance telah memfasilitasi swap Bitcoin sebesar lebih dari 24.984 BTC—senilai lebih dari $1,5 miliar—dan menghasilkan total biaya hampir 40 BTC. Beberapa transaksi tunggal tercatat mencapai nilai hingga 10 BTC, menunjukkan tingginya volume yang dikelola oleh protokol tersebut.
Namun, tingginya volume ini juga memperbesar potensi risiko penyalahgunaan oleh aktor jahat yang mencoba menyamarkan asal-usul dana curian.
Sorotan Regulator dan Komunitas
Insiden ini menambah panjang daftar kekhawatiran regulator terhadap protokol DeFi yang dianggap belum memiliki sistem verifikasi anti-pencucian uang (AML) yang memadai. Dengan keterlibatan Lazarus Group—kelompok yang telah masuk dalam daftar sanksi internasional—perdebatan soal tanggung jawab platform DeFi dalam mencegah pencucian uang kembali mencuat.
Sejumlah pengamat industri memperkirakan bahwa jika bukti-bukti yang dikumpulkan oleh analis independen seperti ZachXBT terus menguat, maka platform seperti Garden Finance dapat menghadapi penyelidikan atau intervensi dari regulator di yurisdiksi tertentu.
Kasus Garden Finance menunjukkan kompleksitas dan tantangan dalam menjaga keamanan serta transparansi di dunia DeFi. Meskipun pengembang platform berusaha menunjukkan komitmen terhadap inovasi dan efisiensi, kurangnya mekanisme verifikasi yang kuat membuka celah bagi peretas untuk memanfaatkan infrastruktur DeFi sebagai alat pencucian uang.
Investigasi dari analis independen seperti ZachXBT memainkan peran penting dalam menjaga integritas ekosistem kripto, terutama ketika regulasi belum mampu menjangkau semua sudut ruang digital yang terdesentralisasi.