Harga Bitcoin terus menunjukkan penguatan, bahkan di tengah meningkatnya ketegangan politik dan sosial di Amerika Serikat. Pada hari Minggu, Bitcoin naik sebesar 0,78%, diperdagangkan pada level US$106.332, dengan tren teknikal yang mengisyaratkan potensi pergerakan naik menuju US$107.000. Ini terjadi di saat yang sama dengan langkah kontroversial Presiden Donald Trump yang mengerahkan 2.000 pasukan National Guard ke Los Angeles untuk merespons protes besar-besaran terkait kebijakan imigrasi dan operasi ICE (Imigration and Customs Enforcement).
Gejolak Sosial Tidak Goyahkan Bitcoin
Biasanya, kondisi politik yang tidak stabil akan memicu kepanikan di pasar aset berisiko. Namun kali ini, pasar kripto tampak tenang. Protes di Los Angeles—yang melibatkan bentrokan antara demonstran pro-imigran dan aparat keamanan—tidak menimbulkan aksi jual besar di pasar digital.
Presiden Trump, dalam pidatonya, menyatakan pengerahan ini sebagai langkah “penting untuk menjaga hukum dan ketertiban.” Menteri Pertahanan AS, Pete Hegseth, bahkan memperingatkan bahwa jika situasi tidak terkendali, pemerintah siap mengerahkan Marinir aktif dari Camp Pendleton, hanya 140 km dari pusat kota LA.
Sinyal Teknis: BTC Tetap Bullish
Secara teknikal, Bitcoin menunjukkan struktur konsolidasi sehat dengan “higher lows” yang konsisten. Dalam 24 jam terakhir, pergerakan BTC berada di kisaran US$105.043 hingga US$106.101, dengan dukungan kuat di US$105.400 dan resistensi terdekat di US$106.100. Jika Bitcoin mampu menembus resistensi ini, maka peluang untuk mencapai dan melampaui US$107.000 akan terbuka lebar.
Menurut analis CoinDesk, konsolidasi saat ini bukanlah tanda pelemahan, melainkan fase akumulasi menjelang breakout ke atas.
Sentimen Pasar: Investor Tak Terpengaruh Drama Politik
Analis pasar menilai bahwa kekuatan Bitcoin saat ini menunjukkan kepercayaan investor terhadap sifat “apolitis” dan desentralistik dari aset digital tersebut. Ketika konflik politik lokal meningkat, investor justru melihat Bitcoin sebagai aset lindung nilai yang netral terhadap ketegangan negara.
Selain itu, pasar juga belum melihat dampak langsung dari konflik ini terhadap kebijakan fiskal atau moneter yang bisa memengaruhi likuiditas pasar secara umum.
Konteks Politik: Ketegangan Jelang Pilpres 2026
Pengerahan National Guard ini dinilai sebagai langkah agresif oleh pemerintahan Trump menjelang pemilu presiden tahun depan. Banyak pihak mengecam tindakan tersebut sebagai bentuk penyalahgunaan kekuasaan, sementara pendukung Trump menganggapnya sebagai respon tegas terhadap “chaos” sosial.
Namun bagi investor kripto, fokus tetap tertuju pada aspek makro dan tren jangka panjang dari Bitcoin. Stabilitas jaringan, tingkat adopsi institusional, dan inflasi global tetap menjadi variabel utama dalam keputusan investasi, bukan sekadar drama politik domestik.
Bitcoin menunjukkan ketahanan luar biasa dalam menghadapi gejolak sosial dan politik. Meski Los Angeles memanas karena protes dan pengerahan militer, BTC tetap bergerak naik mendekati level US$107.000. Ini memperkuat narasi bahwa Bitcoin bukan hanya aset spekulatif, tetapi juga alat lindung nilai yang semakin dipercaya ketika ketidakpastian meningkat.