Bitcoin sempat menyentuh rekor tertinggi baru pada Rabu pagi, mencapai harga $109.754. Namun, hanya beberapa jam setelah pencapaian tersebut, harga BTC mengalami koreksi signifikan. Penurunan ini dipicu oleh kombinasi aksi ambil untung investor dan lonjakan imbal hasil obligasi pemerintah Amerika Serikat, yang memicu tekanan di seluruh pasar aset berisiko.
Koreksi Cepat Setelah Lonjakan Harga
Dalam perdagangan awal, Bitcoin berhasil menembus rekor sebelumnya dan hampir menyentuh batas psikologis $110.000. Namun, tren itu tidak bertahan lama. Harga BTC turun sekitar 3%, sempat menyentuh level $106.000, sebelum kemudian stabil di atas $107.000 pada akhir sesi perdagangan.
Koreksi harga tidak hanya terjadi pada Bitcoin. Aset kripto utama lainnya seperti Ether (ETH) dan Solana (SOL) juga menunjukkan penurunan setelah sempat menguat di awal hari. Kondisi ini mencerminkan sentimen pasar yang mulai berhati-hati terhadap potensi gejolak makroekonomi, terutama terkait kebijakan suku bunga.
Lelang Obligasi AS dan Tekanan Suku Bunga
Pemicu utama tekanan di pasar adalah hasil lelang obligasi 20 tahun dari Departemen Keuangan AS yang menunjukkan tingkat permintaan yang lemah. Hal ini menyebabkan imbal hasil obligasi jangka panjang melonjak, dengan yield obligasi 30 tahun naik ke 5,07% — level tertinggi dalam lebih dari dua tahun terakhir.
Kenaikan imbal hasil obligasi tersebut memberikan tekanan langsung pada pasar saham. Dalam waktu satu jam setelah pengumuman hasil lelang, indeks Nasdaq tercatat turun 1,5%, sementara S&P 500 melemah 1,3%. Kondisi ini memicu peralihan dana dari aset berisiko ke instrumen dengan imbal hasil lebih tinggi dan lebih aman.
Pasar Kripto Terpengaruh Likuiditas dan Sentimen
Menurut Kirill Kretov, analis perdagangan otomatis di CoinPanel, pasar kripto saat ini berada dalam kondisi likuiditas rendah sejak akhir 2024. Hal ini membuat pasar lebih sensitif terhadap arus masuk dan keluar modal, yang menyebabkan pergerakan harga menjadi lebih tajam dan cepat.
Selain itu, analis pasar kripto terkemuka yang dikenal dengan nama Skew mencatat bahwa level $110.000 merupakan zona resistensi penting dalam struktur pasar saat ini. Skew juga mengamati adanya peningkatan posisi short di bursa Binance, yang menunjukkan bahwa banyak pelaku pasar mengantisipasi koreksi dari level tertinggi tersebut.
Prospek Jangka Pendek dan Sentimen Investor
Meskipun terkoreksi, banyak pengamat pasar tetap menilai bahwa tren jangka panjang Bitcoin masih memiliki momentum positif. Lonjakan harga yang signifikan dalam beberapa minggu terakhir — hampir 50% sejak awal April — mencerminkan antusiasme pasar terhadap aset digital, terutama di tengah kekhawatiran inflasi dan ketidakpastian kebijakan moneter.
Namun, dengan meningkatnya volatilitas dan respons pasar yang sensitif terhadap data makroekonomi, investor disarankan untuk tetap waspada. Setiap perubahan dalam kebijakan suku bunga atau dinamika pasar obligasi dapat berdampak langsung pada harga aset kripto dalam waktu singkat.