Bitcoin kembali mencuri perhatian pasar global. Dengan harga yang mendekati $100.000 dan kapitalisasi pasar menyentuh level psikologis $2 triliun, banyak analis menyebut situasi pasar saat ini sebagai “terlalu bullish untuk diabaikan.” Bahkan analis kripto terkenal, Filbfilb, menyebut grafik BTC tampak “konyol” — dalam arti positif.
Kapitalisasi Pasar $2 Triliun: Bukan Sekadar Angka
Kenaikan harga Bitcoin bukan hanya soal angka enam digit. Menurut Filbfilb, analis independen dari platform DecenTrader, pertarungan harga Bitcoin kini berfokus pada kapitalisasi pasar sebesar $2 triliun—angka besar yang mencerminkan nilai keseluruhan Bitcoin yang beredar di pasar.
“Saat ini, bukan hanya $100k yang jadi resistensi penting. Yang lebih signifikan adalah level kapitalisasi pasar $2T. Itu adalah batas psikologis dan teknikal sekaligus,” ujarnya di platform X.
Menurut data dari Cointelegraph Markets Pro dan TradingView, Bitcoin telah berhasil menembus $100.000, namun masih berjuang mengubah zona kapitalisasi $2T dari resistensi menjadi dukungan yang solid.
Dominasi BTC Melemah, Saatnya Altcoin Bersinar?
Meskipun BTC sedang kuat, dominasi pasar Bitcoin justru mulai menurun, membuka peluang bagi altcoin untuk unjuk gigi.
Filbfilb mencatat bahwa Ethereum (ETH) bisa menjadi pemimpin fase rotasi pasar berikutnya, khususnya jika pasangan ETH/BTC mampu menembus ulang level 0,03, yang terakhir terlihat pada awal Februari 2025.
“Saat dominasi Bitcoin menurun, biasanya altcoin—terutama ETH—mulai bergerak liar,” tambahnya.
Angka Bulat dan Psikologi Pasar
Salah satu aspek menarik yang ditekankan Filbfilb adalah peran angka bulat dalam psikologi pasar. Menurutnya:
- Level seperti $100, $1.000, hingga $100.000 memiliki daya tarik psikologis kuat bagi trader dan investor.
- Harga biasanya akan mengalami koreksi atau konsolidasi setelah menembus angka besar tersebut, sebelum kembali melanjutkan tren utama.
“Biasanya kita lihat skenario: tembus angka bulat, liquidasi short besar-besaran, koreksi ke support baru (misalnya $80K), lalu ekspansi berikutnya,” jelasnya.
Apakah Target $150.000 Masuk Akal?
Meskipun saat ini harga BTC terlihat sedikit stagnan di kisaran $100.000, banyak analis percaya bahwa ini hanya jeda sebelum lonjakan berikutnya. Beberapa proyeksi pasar menyebutkan:
- Target jangka pendek: $120.000
- Target ambisius kuartal kedua: $150.000+
Filbfilb menyatakan bahwa outlook jangka menengah BTC sangat bullish, bahkan menyebut situasi sekarang sebagai salah satu yang paling optimis dalam karier analisnya.
“Jujur saja, makin sering saya lihat grafiknya, makin gila kelihatannya. Ini tampak seperti awal dari sesuatu yang besar,” ungkapnya.
Namun, ia juga mengingatkan potensi koreksi kecil tetap mungkin terjadi. Penurunan ke bawah $100.000 bukan skenario buruk, melainkan bisa menjadi peluang beli bagi investor jangka panjang.
Apa yang Perlu Diwaspadai?
Risiko Jangka Pendek:
- Koreksi teknikal setelah penembusan angka $100K
- Reaksi terhadap data inflasi dan kebijakan suku bunga AS
- Likuidasi besar jika leverage terlalu tinggi di bursa derivatif
Faktor Pendukung:
- Arus masuk ETF spot Bitcoin yang terus menguat
- Meningkatnya adopsi institusional dan narasi ‘digital gold’
- Pasokan BTC semakin langka pasca-halving April 2024