Circle Resmi Ajukan IPO, Siap Melantai di Bursa New York dengan Simbol CRCL

Raksasa stablecoin USDC, Circle, kembali mencoba peruntungannya untuk menjadi perusahaan publik setelah sempat gagal di tahun 2022.

Perusahaan di balik stablecoin USDC, Circle Internet Financial Ltd., secara resmi mengajukan dokumen pendaftaran awal (formulir S-1) kepada Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (SEC) pada Selasa, 1 April 2025. Jika disetujui, Circle akan segera mencatatkan sahamnya di Bursa Efek New York (NYSE) dengan simbol ticker CRCL.

Langkah ini menjadi bagian dari strategi besar Circle untuk memperkuat posisi sebagai salah satu pemain utama di dunia keuangan digital yang semakin terintegrasi dengan sistem keuangan tradisional.

USDC Jadi Tulang Punggung Pendapatan

Circle mencatatkan pendapatan senilai $1,7 miliar pada akhir 2024, yang sebagian besar—yakni 99,1%—berasal dari hasil pengelolaan cadangan stablecoin USDC (USD Coin). Saat ini, USDC merupakan stablecoin terbesar kedua di dunia setelah Tether (USDT), dengan kapitalisasi pasar mencapai sekitar $60 miliar.

USDC digunakan secara luas dalam berbagai ekosistem DeFi, transaksi lintas negara, serta oleh perusahaan-perusahaan yang membutuhkan aset kripto yang nilainya stabil terhadap dolar AS.

Upaya Kedua Menuju Bursa

Ini bukan kali pertama Circle mencoba menjadi perusahaan publik. Pada tahun 2021, mereka sempat mengumumkan rencana untuk melakukan merger dengan perusahaan akuisisi bertujuan khusus (SPAC). Namun, rencana tersebut kandas pada Desember 2022 karena tidak memenuhi tenggat waktu dan kesepakatan tertentu dengan regulator.

Kini, Circle memilih jalur konvensional IPO, menandakan kepercayaan diri mereka terhadap kondisi pasar dan arah masa depan perusahaan.

Pindah Markas ke Jantung Finansial Dunia

Sebagai bagian dari transformasi strategis menjelang IPO, Circle juga mengumumkan rencana untuk memindahkan kantor pusat globalnya dari Boston ke New York City, tepatnya ke One World Trade Center, pada awal 2025. Langkah ini dinilai sebagai bentuk keseriusan Circle dalam menjalin hubungan yang lebih erat dengan dunia finansial tradisional dan regulator utama di pusat keuangan Amerika Serikat.

Mengincar Dominasi di Era Keuangan Digital

Dengan semakin meningkatnya adopsi stablecoin dalam sistem pembayaran dan ekosistem blockchain, IPO ini diharapkan bisa menjadi katalis bagi Circle untuk memperluas layanannya secara global, menjalin lebih banyak kemitraan institusional, dan tentu saja, meningkatkan transparansi sebagai perusahaan publik.

Jika IPO ini berhasil, Circle tidak hanya akan memperkuat dominasinya di sektor stablecoin, tetapi juga membuka jalan bagi perusahaan kripto lain untuk melantai di bursa secara resmi, menandai era baru integrasi antara keuangan tradisional dan dunia kripto.

Raksasa stablecoin USDC, Circle, kembali mencoba peruntungannya untuk menjadi perusahaan publik setelah sempat gagal di tahun 2022.

Perusahaan di balik stablecoin USDC, Circle Internet Financial Ltd., secara resmi mengajukan dokumen pendaftaran awal (formulir S-1) kepada Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (SEC) pada Selasa, 1 April 2025. Jika disetujui, Circle akan segera mencatatkan sahamnya di Bursa Efek New York (NYSE) dengan simbol ticker CRCL.

Langkah ini menjadi bagian dari strategi besar Circle untuk memperkuat posisi sebagai salah satu pemain utama di dunia keuangan digital yang semakin terintegrasi dengan sistem keuangan tradisional.

USDC Jadi Tulang Punggung Pendapatan

Circle mencatatkan pendapatan senilai $1,7 miliar pada akhir 2024, yang sebagian besar—yakni 99,1%—berasal dari hasil pengelolaan cadangan stablecoin USDC (USD Coin). Saat ini, USDC merupakan stablecoin terbesar kedua di dunia setelah Tether (USDT), dengan kapitalisasi pasar mencapai sekitar $60 miliar.

USDC digunakan secara luas dalam berbagai ekosistem DeFi, transaksi lintas negara, serta oleh perusahaan-perusahaan yang membutuhkan aset kripto yang nilainya stabil terhadap dolar AS.

Upaya Kedua Menuju Bursa

Ini bukan kali pertama Circle mencoba menjadi perusahaan publik. Pada tahun 2021, mereka sempat mengumumkan rencana untuk melakukan merger dengan perusahaan akuisisi bertujuan khusus (SPAC). Namun, rencana tersebut kandas pada Desember 2022 karena tidak memenuhi tenggat waktu dan kesepakatan tertentu dengan regulator.

Kini, Circle memilih jalur konvensional IPO, menandakan kepercayaan diri mereka terhadap kondisi pasar dan arah masa depan perusahaan.

Pindah Markas ke Jantung Finansial Dunia

Sebagai bagian dari transformasi strategis menjelang IPO, Circle juga mengumumkan rencana untuk memindahkan kantor pusat globalnya dari Boston ke New York City, tepatnya ke One World Trade Center, pada awal 2025. Langkah ini dinilai sebagai bentuk keseriusan Circle dalam menjalin hubungan yang lebih erat dengan dunia finansial tradisional dan regulator utama di pusat keuangan Amerika Serikat.

Mengincar Dominasi di Era Keuangan Digital

Dengan semakin meningkatnya adopsi stablecoin dalam sistem pembayaran dan ekosistem blockchain, IPO ini diharapkan bisa menjadi katalis bagi Circle untuk memperluas layanannya secara global, menjalin lebih banyak kemitraan institusional, dan tentu saja, meningkatkan transparansi sebagai perusahaan publik.

Jika IPO ini berhasil, Circle tidak hanya akan memperkuat dominasinya di sektor stablecoin, tetapi juga membuka jalan bagi perusahaan kripto lain untuk melantai di bursa secara resmi, menandai era baru integrasi antara keuangan tradisional dan dunia kripto.

More from author

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Related posts

Advertismentspot_img

Latest posts

Akumulasi Whale Terhenti, Tekanan dari Penambang Membayangi Pergerakan Harga Bitcoin

Data terbaru dari platform analitik blockchain CryptoQuant menunjukkan sinyal kehati-hatian dari investor besar dan penambang Bitcoin di tengah fluktuasi pasar. Jakarta, 18 April 2025 —...

Jerald David: Dominasi Stablecoin Terjadi Karena Keterbatasan Sistem Perbankan AS

Stablecoin makin populer karena sistem perbankan tradisional Amerika belum mampu memenuhi kebutuhan pasar digital yang serba cepat. Presiden Arca Labs, Jerald David, menyampaikan pandangannya mengenai...

CleanSpark Mulai Jual Bitcoin untuk Biayai Operasi Sendiri, Hindari Ketergantungan Eksternal

Perusahaan penambangan Bitcoin asal Amerika Serikat, CleanSpark, resmi mengumumkan perubahan besar dalam strategi keuangannya. Mulai bulan ini, perusahaan akan secara rutin menjual sebagian Bitcoin...

Want to stay up to date with the latest news?

We would love to hear from you! Please fill in your details and we will stay in touch. It's that simple!