Bitcoin (BTC) kembali menjadi sorotan pasar kripto global. Saat ini, harga BTC hanya terpaut sekitar 5% dari rekor tertinggi sepanjang masa, dan berbagai indikator pasar menunjukkan bahwa para trader percaya akan terjadinya reli lebih lanjut.
Likuidasi Besar Tak Goyahkan Momentum
Pada 19 Mei 2025, Bitcoin menunjukkan ketahanan luar biasa setelah mengalami tekanan harga. Meski sempat turun dari $107.090 ke sekitar $102.000, harga BTC tetap mampu bertahan pada level support krusial tersebut. Peristiwa ini terjadi di tengah likuidasi posisi leverage yang nilainya mencapai $170 juta, yang biasanya menjadi sinyal koreksi yang lebih dalam.
Namun, dalam kasus ini, tekanan jual dari likuidasi leverage tidak serta merta melemahkan tren bullish. Hal ini menunjukkan bahwa pembelian Bitcoin tidak hanya didorong oleh posisi spekulatif leverage, tetapi juga oleh permintaan nyata di pasar spot.
Indikator Futures Tetap Sehat
Salah satu indikator penting dalam menilai kekuatan pasar derivatif adalah premi tahunan kontrak futures bulanan Bitcoin. Saat artikel ini ditulis, premi tersebut berada di sekitar 6%, yang berarti pasar masih dalam kondisi netral — tidak menunjukkan overheat (terlalu bullish), namun tetap sehat dan stabil.
Rentang normal untuk premi ini adalah antara 5% hingga 10%. Dengan tetap berada dalam kisaran tersebut, investor bisa menafsirkan bahwa ekspektasi kenaikan masih ada, namun tidak berlebihan. Artinya, reli yang terjadi lebih mungkin didukung oleh aliran modal riil daripada spekulasi semata.
Faktor Ekonomi Global Ikut Bermain
Koreksi harga Bitcoin juga dikaitkan dengan faktor-faktor eksternal. Salah satunya adalah pernyataan mengejutkan dari Perdana Menteri Jepang, Shigeru Ishiba, yang menyebut situasi fiskal negaranya sebagai “sangat buruk”. Komentar tersebut memicu lonjakan imbal hasil obligasi pemerintah Jepang ke level tertinggi sepanjang masa, menandakan kekhawatiran pasar terhadap kemampuan fiskal Jepang.
Mengapa ini penting? Karena Jepang adalah salah satu pemegang terbesar surat utang AS. Ketidakpastian di Jepang dapat menular ke pasar global, termasuk ke aset digital seperti Bitcoin.
Selain itu, pemangkasan peringkat kredit Amerika Serikat oleh Moody’s — dari AAA menjadi AA1 — turut menambah sentimen negatif yang membayangi pasar global. Kombinasi antara kekhawatiran geopolitik, tekanan fiskal, dan prospek ekonomi yang melemah telah membuat investor lebih berhati-hati.
Permintaan Stablecoin di Tiongkok Tidak Meledak
Biasanya, ketika harga Bitcoin melonjak, permintaan stablecoin — terutama USDT — ikut meningkat, mencerminkan antusiasme pasar ritel. Namun, data dari pasar Tiongkok menunjukkan bahwa USDT justru diperdagangkan dengan diskon sebesar 0,4%, menandakan tidak adanya lonjakan permintaan yang abnormal dari investor lokal.
Ini bisa ditafsirkan sebagai hal positif, karena mengindikasikan bahwa reli harga BTC bukan didorong oleh FOMO (Fear of Missing Out), melainkan oleh akumulasi terukur dan sehat dari investor institusional dan spot buyer.
Gugatan terhadap MicroStrategy Tak Guncang Harga
Salah satu berita yang cukup mengejutkan datang dari gugatan hukum terhadap eksekutif MicroStrategy (MSTR), perusahaan publik yang sangat dikenal sebagai “pemborong Bitcoin”.
Gugatan class-action ini menuduh bahwa manajemen memberikan pernyataan menyesatkan terkait risiko investasi dalam Bitcoin. Meski begitu, pasar tidak merespons berita ini secara negatif — saham MSTR justru naik 2,4% pada hari yang sama, menunjukkan bahwa kepercayaan terhadap perusahaan dan terhadap Bitcoin tetap kuat.
Apa Selanjutnya? Harapan Rekor Tertinggi Masih Terbuka
Dengan kombinasi:
- Permintaan pasar spot yang kuat,
- Minimnya leverage berlebihan di futures,
- Kinerja harga yang tahan banting terhadap berita negatif, dan
- Tidak adanya sinyal euforia berlebihan dari pasar ritel,
…maka prospek Bitcoin untuk mencapai rekor harga baru dalam beberapa hari atau minggu ke depan masih sangat terbuka.
Meskipun pasar global tetap rentan terhadap gejolak makroekonomi, indikator-indikator utama menunjukkan bahwa BTC masih dalam jalur naik yang sehat dan berkelanjutan.