Elon Musk kembali menjadi pusat perhatian setelah mengumumkan peluncuran fitur baru bernama XChat, layanan pesan instan di dalam platform X (sebelumnya dikenal sebagai Twitter). Dalam pengumumannya, Musk menyebut bahwa XChat menggunakan sistem enkripsi end-to-end “bergaya Bitcoin”, yang diklaim dapat memberikan tingkat keamanan tinggi bagi penggunanya.
Namun, klaim tersebut segera menuai kritik dan pertanyaan dari komunitas teknologi dan pakar keamanan informasi, yang menilai istilah “gaya Bitcoin” tidak hanya menyesatkan tetapi juga belum memiliki kejelasan teknis yang dapat dipertanggungjawabkan.
Klaim Teknologi XChat
XChat dikembangkan sebagai bagian dari transformasi X menjadi aplikasi multifungsi ala “super app”. Musk menyatakan bahwa fitur ini memungkinkan pengguna mengirim pesan teks, dokumen, dan jenis file lainnya tanpa memerlukan nomor telepon. Ia juga menekankan bahwa XChat dibangun dengan bahasa pemrograman Rust dan didesain ulang dari nol, untuk menjamin privasi dan integritas pesan.
Musk mengklaim bahwa sistem enkripsi yang digunakan dalam XChat mengambil inspirasi dari keamanan jaringan Bitcoin, menyebutnya sebagai “Bitcoin-style encryption” atau enkripsi gaya Bitcoin. Namun, ia tidak menjelaskan secara detail apa yang dimaksud dengan istilah tersebut atau bagaimana implementasinya dalam praktik.
Kritik dari Pakar Keamanan
Beberapa jam setelah pengumuman Musk, sejumlah pakar keamanan informasi dan kriptografi mengajukan kritik terbuka terhadap klaim tersebut. Ian Miers, asisten profesor ilmu komputer di University of Maryland dan pakar privasi kripto, menyatakan bahwa Bitcoin sebenarnya tidak menggunakan enkripsi dalam pengertian umum, melainkan tanda tangan digital dan sistem konsensus terdistribusi.
“Bitcoin tidak menggunakan enkripsi untuk mengamankan pesan antara dua pihak. Mengklaim bahwa sistem pesan instan menggunakan ‘enkripsi gaya Bitcoin’ adalah analogi yang keliru,” tegas Miers dalam pernyataan publik.
Ia juga menyoroti bahwa penggunaan bahasa pemrograman Rust, meskipun modern dan dianggap aman, bukan jaminan keamanan sistem jika arsitektur enkripsinya sendiri tidak diuji dan diaudit secara independen.
Komunitas Menuntut Transparansi
Para analis keamanan dan komunitas kripto meminta agar X atau Musk merilis whitepaper atau dokumentasi teknis dari sistem enkripsi XChat. Tanpa dokumentasi tersebut, sulit bagi peneliti eksternal untuk mengevaluasi klaim keamanan yang dilontarkan.
Beberapa pihak juga mengingatkan bahwa layanan pesan instan dengan enkripsi end-to-end sudah lebih dulu diadopsi oleh platform seperti Signal dan WhatsApp, dan dibangun di atas protokol terbuka yang telah diaudit publik selama bertahun-tahun. Jika XChat benar-benar menawarkan sistem baru, komunitas berhak mengetahui mekanismenya untuk menilai keandalannya.
Dampak terhadap Pasar dan Ekosistem
Meskipun pengumuman ini menarik perhatian luas di media sosial, harga Bitcoin tidak menunjukkan perubahan signifikan dan tetap stabil di kisaran $105.000 per 2 Juni 2025. Hal ini menunjukkan bahwa peluncuran XChat tidak serta-merta memengaruhi persepsi pasar terhadap aset kripto secara keseluruhan.
Namun, jika XChat berhasil membuktikan keamanan dan fungsionalitasnya, fitur ini berpotensi menjadi salah satu elemen kunci dalam menjadikan X sebagai ekosistem aplikasi yang lengkap dan terdesentralisasi.
Peluncuran XChat merupakan bagian dari visi ambisius Elon Musk untuk menjadikan X sebagai “aplikasi segalanya”. Namun, klaim teknologi yang tidak disertai transparansi teknis membuat komunitas teknologi menanggapi dengan skeptis. Untuk mendapatkan kepercayaan publik, X perlu membuka detail teknis sistem enkripsinya dan mengundang audit independen dari pakar keamanan.
Ke depan, kredibilitas XChat akan sangat ditentukan oleh sejauh mana Musk dan timnya mampu menghadirkan bukti konkret atas janji privasi dan keamanan yang telah disampaikan.