Kanada kembali mencatat sejarah di dunia kripto dengan menjadi negara pertama yang meluncurkan ETF (Exchange-Traded Fund) spot untuk aset digital Solana (SOL). Peluncuran ini dijadwalkan berlangsung pada 16 April 2025, membuka peluang baru bagi investor institusional dan ritel untuk mendapatkan eksposur langsung ke altcoin populer ini melalui pasar keuangan tradisional.
Informasi ini pertama kali diungkap oleh analis ETF Bloomberg, Eric Balchunas, dalam unggahannya di platform X (sebelumnya Twitter). Ia membagikan salinan catatan dari TD Bank yang menyebutkan bahwa Komisi Sekuritas Ontario (OSC) telah memberikan lampu hijau kepada beberapa manajer aset besar seperti Purpose Investments, Evolve ETFs, CI Global Asset Management, dan 3iQ untuk merilis ETF berbasis Solana.
Bisa Staking, Bisa Hasil Tambahan
Yang menarik, ETF ini tidak hanya akan memegang SOL secara langsung, tapi juga diizinkan untuk melakukan staking, yakni proses mengunci aset kripto dalam jaringan blockchain untuk mendapatkan imbal hasil atau “yield”. Ini merupakan fitur yang belum tersedia di pasar AS, dan dianggap sebagai inovasi besar dalam dunia ETF kripto.
Balchunas bahkan menyebut peluncuran ini sebagai “pandangan pertama kita terhadap perlombaan altcoin,” menandai dimulainya era ETF berbasis kripto non-Bitcoin dan non-Ethereum.
OSC, sebagai otoritas pasar modal provinsi Ontario, membenarkan bahwa langkah ini sesuai dengan kebijakan baru mereka yang diumumkan awal tahun 2025. Kebijakan tersebut memberi ruang bagi dana investasi publik untuk memegang mata uang kripto secara langsung, dengan syarat-syarat tertentu.
Amerika Serikat Masih Tertinggal
Sementara itu di Amerika Serikat, Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) belum mengeluarkan persetujuan untuk ETF altcoin. Hingga kini, SEC hanya mengizinkan ETF berbasis Bitcoin (BTC) dan Ether (ETH), dan itu pun baru untuk perdagangan spot, bukan staking.
James Seyffart, analis dari Bloomberg Intelligence, menyebut bahwa ETF Ether mungkin akan mendapatkan izin untuk staking paling cepat pada bulan Mei mendatang, namun proses regulasi bisa berlangsung lebih lama.
Permintaan Pasar Masih Tanda Tanya
Meski peluncuran ETF Solana ini merupakan tonggak sejarah, beberapa analis menilai bahwa permintaan investor terhadap produk ETF altcoin belum tentu sekuat BTC atau ETH. Katalin Tischhauser dari bank kripto Sygnum, dalam wawancaranya bersama Cointelegraph pada Agustus lalu, menyampaikan pandangannya:
“Ada euforia berlebihan di pasar tentang peluncuran ETF ini, padahal belum jelas dari mana permintaan besar akan datang,” ujarnya.
Menariknya, sebelumnya di bulan Maret 2025, Volatility Shares sudah lebih dulu meluncurkan ETF berbasis derivatif Solana (SOLZ), yang melacak harga SOL melalui instrumen turunan. Namun, produk tersebut hanya mampu mengumpulkan sekitar $5 juta aset bersih hingga pertengahan April.
Balchunas menegaskan bahwa performa ETF derivatif ini tidak bisa dijadikan tolok ukur untuk mengukur potensi kesuksesan ETF spot Solana.
Dengan peluncuran ETF spot Solana, Kanada kembali memantapkan posisinya sebagai negara pionir dalam regulasi aset kripto yang progresif. Langkah ini tidak hanya membuka akses baru bagi investor, tetapi juga bisa menjadi tolok ukur global untuk bagaimana altcoin dapat terintegrasi ke dalam ekosistem keuangan tradisional. Kini, mata dunia pun tertuju pada bagaimana pasar akan merespons — dan apakah AS akan segera menyusul.