Harga Bitcoin Anjlok ke $58K, Lebih Dari $50 Juta Posisi Long Dilakukan Likuidasi

Bitcoin (BTC) mengalami penurunan harga yang tajam pada Kamis pagi (04/07), yang membuat banyak investor di pasar leverage menghadapi kerugian besar. Dalam waktu kurang dari satu jam, harga BTC turun dari $60.400 menjadi $58.128, sebelum sedikit pulih ke harga $58.834 pada saat penulisan artikel ini.

Meskipun telah mengalami pemulihan, harga Bitcoin masih turun sekitar 3,3% dalam 24 jam terakhir, menandakan volatilitas pasar yang tinggi dan ketidakpastian yang melanda pasar kripto global.

Likuidasi Besar-besaran di Pasar Leverage

Penurunan harga yang tajam ini menyebabkan likuidasi besar-besaran di pasar leverage. Menurut data dari CoinGlass, lebih dari $54,9 juta dalam posisi long Bitcoin dilikuidasi dalam waktu 24 jam setelah penurunan tersebut. Likuidasi ini menunjukkan bahwa banyak trader yang menggunakan leverage untuk bertaruh pada kenaikan harga Bitcoin terpaksa menutup posisi mereka dengan kerugian besar akibat penurunan harga yang cepat.

Namun, kerugian yang dialami oleh trader Bitcoin bukanlah yang terbesar. Trader yang bertaruh pada Ethereum (ETH) mengalami kerugian yang lebih besar. Secara keseluruhan, lebih dari $57,9 juta dalam posisi long ETH dilikuidasi dalam periode yang sama, menambah tekanan jual di pasar kripto.

Faktor Penyebab Penurunan Harga Bitcoin

Kemunduran harga Bitcoin baru-baru ini sebagian besar dikaitkan dengan pengaruh dari Mt. Gox, bursa kripto Jepang yang telah tutup dan kini dijadwalkan untuk mulai mengembalikan sekitar $8,5 miliar BTC kepada kreditornya. Hal ini memicu kekhawatiran bahwa kembalinya BTC dalam jumlah besar ke pasar dapat menyebabkan tekanan jual yang lebih lanjut dan memperburuk penurunan harga.

Selain itu, kondisi makroekonomi seperti kebijakan moneter AS yang terus berubah, ketegangan geopolitik, dan proyeksi mengenai pemilihan presiden AS pada November mendatang diperkirakan akan terus mempengaruhi harga cryptocurrency teratas sepanjang tahun 2024. Semua faktor ini menciptakan ketidakpastian yang besar di pasar kripto, membuat investor semakin berhati-hati dalam membuat keputusan.

Penurunan harga Bitcoin pada Kamis pagi juga memengaruhi altcoin lainnya. Ethereum (ETH), yang merupakan aset kripto terbesar kedua setelah Bitcoin, mengalami penurunan sebesar 3,9%, turun dari harga tertinggi $3.425 pada hari Rabu ke harga terendah $3.254. Saat artikel ini ditulis, ETH diperdagangkan pada harga $3.229, menunjukkan penurunan yang signifikan dalam waktu singkat.

Solana (SOL), altcoin terbesar kelima di dunia berdasarkan kapitalisasi pasar, juga mengalami penurunan yang tajam. Harga Solana turun sekitar 8%, mencapai level $140, yang merupakan penurunan terbesar di antara 10 kripto teratas. Penurunan ini terjadi setelah perusahaan manajemen investasi asal New York, VanEck, mengajukan ETF “Solana Trust” pada akhir bulan lalu, yang sebelumnya diharapkan dapat mendorong kenaikan harga SOL.

Meski pasar kripto mengalami penurunan tajam, banyak trader yang melihat penurunan harga sebagai peluang untuk membeli. Frasa “buy the dip” atau “beli saat harga turun” semakin populer di media sosial. Menurut data, penggunaan frasa tersebut meningkat dua kali lipat di Reddit, X (sebelumnya Twitter), dan 4Chan dalam dua hari terakhir. Banyak trader yang berharap harga kripto akan kembali pulih setelah penurunan ini, memicu peningkatan aktivitas pembelian di berbagai platform.

Prospek Jangka Pendek dan Jangka Panjang

Saat ini, pasar kripto berada dalam fase yang sangat volatil. Meskipun Bitcoin mengalami pemulihan singkat setelah penurunan, banyak faktor eksternal yang dapat mempengaruhi arah pergerakan harga selanjutnya. Ketegangan geopolitik, kebijakan moneter yang tidak menentu, dan likuidasi yang masih berlangsung di pasar leverage dapat terus memberikan tekanan pada harga kripto dalam waktu dekat.

Namun, bagi investor yang siap dengan potensi risiko, penurunan harga dapat dilihat sebagai kesempatan untuk membeli aset digital pada harga yang lebih rendah. Keputusan untuk membeli atau menjual kripto akan sangat dipengaruhi oleh strategi masing-masing investor dan proyeksi mereka terhadap kondisi ekonomi global dan pasar kripto.

Bitcoin (BTC) mengalami penurunan harga yang tajam pada Kamis pagi (04/07), yang membuat banyak investor di pasar leverage menghadapi kerugian besar. Dalam waktu kurang dari satu jam, harga BTC turun dari $60.400 menjadi $58.128, sebelum sedikit pulih ke harga $58.834 pada saat penulisan artikel ini.

Meskipun telah mengalami pemulihan, harga Bitcoin masih turun sekitar 3,3% dalam 24 jam terakhir, menandakan volatilitas pasar yang tinggi dan ketidakpastian yang melanda pasar kripto global.

Likuidasi Besar-besaran di Pasar Leverage

Penurunan harga yang tajam ini menyebabkan likuidasi besar-besaran di pasar leverage. Menurut data dari CoinGlass, lebih dari $54,9 juta dalam posisi long Bitcoin dilikuidasi dalam waktu 24 jam setelah penurunan tersebut. Likuidasi ini menunjukkan bahwa banyak trader yang menggunakan leverage untuk bertaruh pada kenaikan harga Bitcoin terpaksa menutup posisi mereka dengan kerugian besar akibat penurunan harga yang cepat.

Namun, kerugian yang dialami oleh trader Bitcoin bukanlah yang terbesar. Trader yang bertaruh pada Ethereum (ETH) mengalami kerugian yang lebih besar. Secara keseluruhan, lebih dari $57,9 juta dalam posisi long ETH dilikuidasi dalam periode yang sama, menambah tekanan jual di pasar kripto.

Faktor Penyebab Penurunan Harga Bitcoin

Kemunduran harga Bitcoin baru-baru ini sebagian besar dikaitkan dengan pengaruh dari Mt. Gox, bursa kripto Jepang yang telah tutup dan kini dijadwalkan untuk mulai mengembalikan sekitar $8,5 miliar BTC kepada kreditornya. Hal ini memicu kekhawatiran bahwa kembalinya BTC dalam jumlah besar ke pasar dapat menyebabkan tekanan jual yang lebih lanjut dan memperburuk penurunan harga.

Selain itu, kondisi makroekonomi seperti kebijakan moneter AS yang terus berubah, ketegangan geopolitik, dan proyeksi mengenai pemilihan presiden AS pada November mendatang diperkirakan akan terus mempengaruhi harga cryptocurrency teratas sepanjang tahun 2024. Semua faktor ini menciptakan ketidakpastian yang besar di pasar kripto, membuat investor semakin berhati-hati dalam membuat keputusan.

Penurunan harga Bitcoin pada Kamis pagi juga memengaruhi altcoin lainnya. Ethereum (ETH), yang merupakan aset kripto terbesar kedua setelah Bitcoin, mengalami penurunan sebesar 3,9%, turun dari harga tertinggi $3.425 pada hari Rabu ke harga terendah $3.254. Saat artikel ini ditulis, ETH diperdagangkan pada harga $3.229, menunjukkan penurunan yang signifikan dalam waktu singkat.

Solana (SOL), altcoin terbesar kelima di dunia berdasarkan kapitalisasi pasar, juga mengalami penurunan yang tajam. Harga Solana turun sekitar 8%, mencapai level $140, yang merupakan penurunan terbesar di antara 10 kripto teratas. Penurunan ini terjadi setelah perusahaan manajemen investasi asal New York, VanEck, mengajukan ETF “Solana Trust” pada akhir bulan lalu, yang sebelumnya diharapkan dapat mendorong kenaikan harga SOL.

Meski pasar kripto mengalami penurunan tajam, banyak trader yang melihat penurunan harga sebagai peluang untuk membeli. Frasa “buy the dip” atau “beli saat harga turun” semakin populer di media sosial. Menurut data, penggunaan frasa tersebut meningkat dua kali lipat di Reddit, X (sebelumnya Twitter), dan 4Chan dalam dua hari terakhir. Banyak trader yang berharap harga kripto akan kembali pulih setelah penurunan ini, memicu peningkatan aktivitas pembelian di berbagai platform.

Prospek Jangka Pendek dan Jangka Panjang

Saat ini, pasar kripto berada dalam fase yang sangat volatil. Meskipun Bitcoin mengalami pemulihan singkat setelah penurunan, banyak faktor eksternal yang dapat mempengaruhi arah pergerakan harga selanjutnya. Ketegangan geopolitik, kebijakan moneter yang tidak menentu, dan likuidasi yang masih berlangsung di pasar leverage dapat terus memberikan tekanan pada harga kripto dalam waktu dekat.

Namun, bagi investor yang siap dengan potensi risiko, penurunan harga dapat dilihat sebagai kesempatan untuk membeli aset digital pada harga yang lebih rendah. Keputusan untuk membeli atau menjual kripto akan sangat dipengaruhi oleh strategi masing-masing investor dan proyeksi mereka terhadap kondisi ekonomi global dan pasar kripto.

More from author

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Related posts

Advertismentspot_img

Latest posts

Kemenangan Bersejarah Chelsea FC 2025 Dirayakan BingX Lewat Kampanye Global Kripto

BingX, platform pertukaran kripto terkemuka dan perusahaan Web3 AI, dengan bangga mengucapkan selamat kepada Chelsea Football Club atas kemenangan bersejarah mereka di Piala Dunia...

Pasokan Bitcoin Semakin Menipis, Strategi Akuisisi MicroStrategy Diprediksi Picu Supply Shock

Pasokan Bitcoin yang terus menyusut dan meningkatnya akumulasi oleh institusi besar seperti MicroStrategy memicu kekhawatiran akan terjadinya supply shock, yang dapat mendorong lonjakan harga...

Veda Kantongi Pendanaan $18 Juta untuk Bangun Platform DeFi Vault Berbasis Yield

Protokol keuangan terdesentralisasi (DeFi) Veda berhasil meraih pendanaan senilai $18 juta untuk mengembangkan infrastruktur vault hasil (yield vault) lintas blockchain. Putaran pendanaan ini dipimpin...

Want to stay up to date with the latest news?

We would love to hear from you! Please fill in your details and we will stay in touch. It's that simple!