Pasar kripto Asia memulai hari dengan sentimen positif, terutama pada Ethereum (ETH) yang mengalami lonjakan harga signifikan dan menunjukkan tanda-tanda kekuatan teknikal. Momentum ini diperkuat oleh pembelian dari institusi dan meningkatnya ekspektasi bahwa ETH akan segera menembus batas psikologis $3.000. Di sisi lain, perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI) juga mulai mendorong kebutuhan akan infrastruktur blockchain terbuka untuk mendukung aktivitas ekonomi digital antaragen secara otomatis.
Ethereum Semakin Diminati Institusi
Selama beberapa pekan terakhir, Ethereum telah menunjukkan performa yang mengungguli Bitcoin. Sejak awal bulan ini, harga ETH naik hampir 11 persen, jauh melampaui Bitcoin yang hanya mencatatkan kenaikan 5 persen. Lennix Lai, Chief Commercial Officer dari OKX, menyampaikan bahwa data dari pasar derivatif memperlihatkan peningkatan minat signifikan terhadap ETH. Volume perdagangan kontrak berjangka (perpetual futures) Ethereum di OKX bahkan melebihi Bitcoin, masing-masing 45,2 persen dibandingkan 38,1 persen.
Tren serupa terlihat di bursa derivatif lainnya seperti Deribit, menandakan bahwa Ethereum saat ini menjadi pilihan utama para pelaku pasar yang mencari eksposur terhadap aset kripto dengan utilitas lebih luas—terutama dalam sektor keuangan terdesentralisasi (DeFi) dan tokenisasi aset.
Meski Bitcoin masih menjadi primadona dalam hal akumulasi institusional, data dari Glassnode menunjukkan bahwa pemegang jangka panjang (long-term holders) terus menambah kepemilikan BTC meskipun sudah merealisasikan keuntungan hingga $930 juta per hari selama reli harga terakhir. Ini menunjukkan keyakinan jangka panjang terhadap nilai fundamental Bitcoin.
Namun, Ethereum memiliki keunggulan tersendiri karena perannya sebagai jembatan antara keuangan tradisional dan sistem DeFi yang semakin diatur. Kombinasi permintaan institusional, staking aktif, dan dorongan regulasi yang mendukung membuat potensi ETH untuk mencapai $3.000 menjadi semakin realistis.
Stablecoin dan Tron Dominasi Arus Likuiditas
Di luar dua aset utama, pasar stablecoin juga mengalami pertumbuhan pesat. Total kapitalisasi pasar stablecoin kini mencapai $228 miliar, naik 17 persen sejak awal 2025. Jaringan Tron menjadi penerima manfaat terbesar dari peningkatan ini, mencatat arus masuk bersih lebih dari $6 miliar hanya pada bulan Mei. Keunggulan Tron dalam kecepatan finalisasi transaksi dan integrasi dengan penerbit stablecoin seperti Tether menjadikannya pilihan utama untuk pergerakan nilai di dunia kripto.
Selain volume transaksi yang tinggi, Tron juga mengalami lonjakan dalam jumlah pengguna aktif harian dan total value locked (TVL), menyalip beberapa jaringan pesaing seperti Ethereum dan Solana yang justru mencatat arus keluar modal dan penurunan aktivitas jembatan lintas rantai.
Agen AI Mendorong Permintaan akan Blockchain Terbuka
Di tengah kemajuan pesat teknologi AI, muncul ekosistem baru yang disebut “ekonomi agen” atau agent economy. Dalam sistem ini, agen AI otonom dapat menjalankan tugas seperti memesan layanan, mengatur transaksi, dan berinteraksi dengan agen lainnya tanpa campur tangan manusia.
Namun, saat ini banyak interaksi antaragen masih berlangsung dalam sistem tertutup. Untuk mengatasi hambatan ini, beberapa proyek Web3 mulai membangun protokol terbuka yang memungkinkan interoperabilitas antaragen secara aman dan terdesentralisasi. Scott Duke Kominers dari a16z Crypto dan Harvard menyatakan bahwa blockchain publik menawarkan infrastruktur komposabel yang cocok untuk mendukung kebutuhan ini.
Beberapa proyek yang sedang mengembangkan infrastruktur tersebut antara lain Halliday, Catena, dan Skyfire. Bahkan perusahaan besar seperti Coinbase juga telah menunjukkan dukungan terhadap ekosistem AI terbuka. Apabila infrastruktur ini berhasil diadopsi secara luas, blockchain dapat menjadi tulang punggung ekonomi digital masa depan yang dijalankan oleh AI.
Rangkuman Pergerakan Pasar
- Bitcoin (BTC): Turun 2 persen setelah gagal mempertahankan level $110.000. Saat ini diperdagangkan di sekitar $108.500, masih didukung oleh arus masuk ETF institusional meskipun terjadi ketegangan geopolitik global.
- Ethereum (ETH): Menguat hingga 5 persen, melampaui $2.800, didorong oleh arus masuk dana sebesar $815 juta ke ETF ETH, pertumbuhan staking, dan kepastian regulasi dari SEC.
- Stablecoin: Kapitalisasi pasar mencetak rekor $228 miliar, didorong oleh pertumbuhan penggunaan di jaringan Tron.
- Nikkei 225 (Jepang): Dibuka turun 0,22 persen karena penguatan yen yang menekan saham eksportir.
- S&P 500 (AS): Ditutup stabil di level 5.970, ditopang oleh sektor teknologi meski data tenaga kerja melemah.
- Emas: Menguat 0,97 persen ke $3.363 setelah data inflasi AS menunjukkan perlambatan, meningkatkan ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh The Fed pada September.