Kerugian akibat peretasan dan scam (penipuan) dalam industri kripto mengalami lonjakan signifikan pada kuartal kedua tahun 2024. Berdasarkan laporan dari platform keamanan blockchain Immunefi, total kerugian yang dialami industri kripto mencapai lebih dari $572 juta (setara dengan Rp9,3 triliun) pada periode tersebut. Angka ini meningkat 113% dibandingkan dengan kerugian sebesar $220 juta yang tercatat pada kuartal kedua tahun 2023.
Secara keseluruhan, kerugian aset digital akibat peretasan, penipuan, atau scam sepanjang tahun 2024 mencapai $920,9 juta (setara dengan Rp15 triliun). Hal ini menunjukkan peningkatan sebesar 24% dibandingkan dengan total kerugian sebesar $703 juta pada tahun 2023.
Sebelum kuartal kedua, kerugian akibat peretasan dan scam sempat menunjukkan tren penurunan. Immunefi mencatat penurunan sebesar 23% pada kuartal pertama tahun 2024. Tren ini berlanjut hingga April dan awal Mei. Namun, lonjakan kerugian terjadi secara drastis pada akhir Mei hingga Juni.
Platform Keuangan Terpusat (CeFi) Paling Terdampak
Laporan Immunefi mengungkapkan bahwa platform keuangan terpusat (CeFi) menjadi yang paling terdampak, dengan total kerugian sebesar $401,4 juta atau sekitar 70% dari keseluruhan kerugian pada kuartal kedua. Sementara itu, platform keuangan terdesentralisasi (DeFi) mencatat kerugian sebesar $172,1 juta dalam 63 insiden.
Kerugian terbesar pada kuartal kedua berasal dari peretasan private keys pertukaran kripto DMM yang terjadi pada tanggal 31 Mei. Insiden ini mengakibatkan pencurian Bitcoin senilai $305 juta. Selain itu, serangan siber terhadap Btcturk pada tanggal 23 Juni menjadi kerugian terbesar kedua dengan total kerugian sebesar $55 juta.
Pentingnya Keamanan Infrastruktur
Mitchell Amador, pendiri dan CEO Immunefi, menyoroti bahwa temuan ini menunjukkan bahwa baik platform DeFi maupun CeFi belum sepenuhnya aman. Ia menegaskan bahwa penyusupan infrastruktur dapat menjadi bentuk peretasan yang paling merugikan dalam industri kripto.
“Kuartal ini menyoroti bagaimana penyusupan infrastruktur dapat menjadi peretasan paling dahsyat dalam kripto, karena satu kali penyusupan dapat menyebabkan kerugian bagi jutaan orang. Hal ini terbukti pada kuartal ini, di mana kerugian melonjak terutama karena peretasan yang menargetkan infrastruktur CeFi, melampaui DeFi, meskipun jumlah peretasan di sektor tersebut lebih kecil. Langkah-langkah tegas untuk menjaga keseluruhan ekosistem sangatlah penting,” kata Amador.
Pemulihan Sebagian Dana yang Dicuri
Sebagian dana yang dicuri pada kuartal kedua berhasil ditemukan kembali berkat upaya para peneliti keamanan. Sebagai contoh, penyerang yang mengeksploitasi protokol Gala Games mengembalikan hampir seluruh dana yang dicurinya. Selain itu, beberapa pihak seperti Alex Labs, Bloom, dan Yolo Games juga berhasil memulihkan sebagian besar dana yang hilang akibat eksploitasi.
Menurut laporan Immunefi, dana yang berhasil dikembalikan mewakili sekitar 5% dari total jumlah kerugian pada kuartal kedua tahun 2024.