MicroStrategy, perusahaan perangkat lunak yang dikenal dengan strategi investasinya di Bitcoin (BTC), telah mengajukan permohonan kepada Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (SEC) untuk mengadakan rapat pemegang saham khusus. Tujuannya adalah untuk meningkatkan jumlah saham yang diizinkan guna mendanai pembelian Bitcoin tambahan.
Dalam dokumen yang diajukan pada 23 Desember, MicroStrategy mengusulkan kenaikan jumlah saham Kelas A yang diizinkan dari 330 juta menjadi 10,33 miliar. Selain itu, saham preferen yang sebelumnya dibatasi hingga 5 juta akan dinaikkan menjadi lebih dari 1 miliar. Langkah ini dimaksudkan untuk memberikan fleksibilitas lebih besar bagi perusahaan dalam menerbitkan saham tambahan di masa mendatang.
Usulan tersebut merupakan bagian dari “Rencana 21/21” MicroStrategy, yang diumumkan pada Oktober 2024. Rencana ambisius ini bertujuan untuk membeli Bitcoin senilai $42 miliar dalam tiga tahun ke depan. Pendanaan rencana ini akan dilakukan melalui dua jalur utama, yaitu penjualan saham senilai $21 miliar dan sekuritas pendapatan tetap senilai $21 miliar.
Sejak rencana ini diumumkan, MicroStrategy terus mempercepat akuisisi Bitcoin. Pada Desember 2024 saja, perusahaan membeli 42.162 BTC dengan nilai lebih dari $4 miliar. Hingga 22 Desember, total kepemilikan Bitcoin MicroStrategy mencapai 444.262 BTC dengan nilai sekitar $43,53 miliar. Total pembelian ini dilakukan dengan biaya keseluruhan $27,7 miliar, yang menunjukkan harga rata-rata sekitar $62.257 per BTC.
Strategi Bitcoin ini juga berdampak positif pada kinerja saham MicroStrategy di bursa Nasdaq. Sepanjang tahun 2024, saham perusahaan mencatat kenaikan lebih dari 422%, sebagian besar didorong oleh langkah agresif perusahaan dalam memperkuat portofolio Bitcoinnya.
Tanggal untuk rapat pemegang saham khusus yang diajukan oleh MicroStrategy belum diumumkan. Sementara itu, laporan pendapatan berikutnya dijadwalkan dirilis pada 2 Februari 2025. Dengan rencana ini, MicroStrategy terus menunjukkan komitmennya dalam menjadikan Bitcoin sebagai bagian utama dari strategi keuangannya.
MicroStrategy, perusahaan perangkat lunak yang dikenal dengan strategi investasinya di Bitcoin (BTC), telah mengajukan permohonan kepada Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (SEC) untuk mengadakan rapat pemegang saham khusus. Tujuannya adalah untuk meningkatkan jumlah saham yang diizinkan guna mendanai pembelian Bitcoin tambahan.
Dalam dokumen yang diajukan pada 23 Desember, MicroStrategy mengusulkan kenaikan jumlah saham Kelas A yang diizinkan dari 330 juta menjadi 10,33 miliar. Selain itu, saham preferen yang sebelumnya dibatasi hingga 5 juta akan dinaikkan menjadi lebih dari 1 miliar. Langkah ini dimaksudkan untuk memberikan fleksibilitas lebih besar bagi perusahaan dalam menerbitkan saham tambahan di masa mendatang.
Usulan tersebut merupakan bagian dari “Rencana 21/21” MicroStrategy, yang diumumkan pada Oktober 2024. Rencana ambisius ini bertujuan untuk membeli Bitcoin senilai $42 miliar dalam tiga tahun ke depan. Pendanaan rencana ini akan dilakukan melalui dua jalur utama, yaitu penjualan saham senilai $21 miliar dan sekuritas pendapatan tetap senilai $21 miliar.
Sejak rencana ini diumumkan, MicroStrategy terus mempercepat akuisisi Bitcoin. Pada Desember 2024 saja, perusahaan membeli 42.162 BTC dengan nilai lebih dari $4 miliar. Hingga 22 Desember, total kepemilikan Bitcoin MicroStrategy mencapai 444.262 BTC dengan nilai sekitar $43,53 miliar. Total pembelian ini dilakukan dengan biaya keseluruhan $27,7 miliar, yang menunjukkan harga rata-rata sekitar $62.257 per BTC.
Strategi Bitcoin ini juga berdampak positif pada kinerja saham MicroStrategy di bursa Nasdaq. Sepanjang tahun 2024, saham perusahaan mencatat kenaikan lebih dari 422%, sebagian besar didorong oleh langkah agresif perusahaan dalam memperkuat portofolio Bitcoinnya.
Tanggal untuk rapat pemegang saham khusus yang diajukan oleh MicroStrategy belum diumumkan. Sementara itu, laporan pendapatan berikutnya dijadwalkan dirilis pada 2 Februari 2025. Dengan rencana ini, MicroStrategy terus menunjukkan komitmennya dalam menjadikan Bitcoin sebagai bagian utama dari strategi keuangannya.
