Senat Amerika Serikat secara resmi mengonfirmasi penunjukan Paul Atkins sebagai Ketua baru Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) pada 9 April 2025. Atkins akan menggantikan Mark Uyeda, yang sebelumnya menjabat sebagai ketua sementara sejak Januari lalu.
Penunjukan Atkins dianggap sebagai langkah strategis yang dapat membawa arah baru dalam kebijakan regulasi keuangan, khususnya di sektor aset digital. Sosoknya dikenal luas sebagai pendukung inovasi keuangan dan memiliki pendekatan yang lebih ramah terhadap perkembangan industri kripto.
Sebelum kembali ke SEC, Atkins sempat menjabat sebagai komisaris lembaga tersebut dari tahun 2002 hingga 2008. Ia kemudian mendirikan Patomak Global Partners, sebuah firma konsultasi kebijakan keuangan, serta menjadi salah satu ketua di organisasi advokasi kripto, Token Alliance, sejak 2017 hingga akhir 2024.
Dalam sidang konfirmasi di bulan Maret lalu, Atkins menegaskan bahwa salah satu prioritas utamanya sebagai ketua SEC adalah membangun kerangka regulasi yang solid namun terbuka untuk aset digital. “Kami perlu pendekatan yang rasional, koheren, dan berprinsip agar inovasi bisa berkembang tanpa mengorbankan perlindungan investor,” ujarnya.
Meski begitu, proses konfirmasi Atkins sempat mengalami penundaan karena masalah administratif terkait transparansi keuangan. Ia diminta untuk mengungkapkan detail aset bersama sang istri, Sarah Humphreys Atkins, yang keluarganya memiliki keterkaitan dengan perusahaan konstruksi besar, TAMKO Building Products LLC. Berdasarkan dokumen publik, kekayaan bersih gabungan pasangan ini dilaporkan mencapai sedikitnya $327 juta.
Dengan resminya Paul Atkins sebagai ketua SEC, banyak pelaku industri kripto berharap akan muncul era baru yang lebih akomodatif terhadap teknologi blockchain dan aset digital. Regulasi yang lebih jelas dan berpihak pada inovasi diyakini bisa membuka jalan bagi pertumbuhan industri yang selama ini dihantui ketidakpastian hukum di Amerika Serikat.