Ethereum (ETH) belum menunjukkan performa yang luar biasa dibandingkan Bitcoin (BTC) dalam setahun terakhir. Dalam periode yang sama, harga ETH hanya mencatatkan kenaikan 70%, sementara Bitcoin melaju dengan keuntungan 98% dan bahkan mencetak harga tertinggi sepanjang masa (ATH) pada Maret 2024.
Namun, meskipun tertinggal, Ethereum memiliki potensi untuk mengalami lonjakan harga yang signifikan, terutama dengan diluncurkannya exchange-traded funds (ETF) Ether spot. Para analis memperkirakan bahwa peluncuran ini dapat mendorong harga ETH melampaui Bitcoin dalam beberapa minggu setelahnya.
Kinerja Ethereum dan Bitcoin di Tahun 2024
Selama setahun terakhir, Ethereum memang belum mampu mengimbangi performa Bitcoin. Sementara Bitcoin mencatatkan kenaikan harga hampir dua kali lipat, Ethereum hanya meraih 70% kenaikan. Bahkan, Bitcoin sempat menetapkan ATH baru pada Maret 2024, menunjukkan bahwa BTC masih memimpin dalam hal apresiasi harga. Meskipun demikian, Ethereum tetap menjadi altcoin dengan kapitalisasi pasar terbesar kedua dan memiliki prospek yang cerah, terutama setelah kabar peluncuran ETF Ether spot yang sudah dinantikan oleh para investor.
Menurut laporan dari K33 Research yang ditulis oleh analis Vetle Lunde dan David Zimmerman pada 2 Juli, ETF Ether spot yang diprediksi akan diluncurkan pada 8 Juli 2024 memiliki potensi untuk menjadi “golden egg” bagi Ethereum. Dalam laporan tersebut, Lunde dan Zimmerman menjelaskan bahwa ETF tersebut bisa menjadi katalisator besar bagi harga Ethereum, seperti yang terjadi dengan Bitcoin pada peluncuran ETF Bitcoin sebelumnya. Istilah “golden egg” digunakan untuk menggambarkan peluang besar yang dapat mendatangkan keuntungan signifikan bagi pemegangnya, yang dalam hal ini adalah para pemilik dan investor Ethereum.
Sementara Ethereum diprediksi akan mendapatkan keuntungan dari peluncuran ETF, Bitcoin dihadapkan pada tekanan jual yang berasal dari proses pengembalian aset senilai $8,5 miliar kepada kreditor Mt. Gox. Proses ini diperkirakan akan dimulai minggu ini dan dapat menyebabkan tekanan penjualan pada Bitcoin dalam jangka pendek. Meskipun demikian, Lunde dan Zimmerman meyakini bahwa arus masuk ke ETF spot Ether akan memperkuat harga ETH, meskipun ada kemungkinan harga ETH akan mengalami penurunan pada hari peluncuran, yang dikenal dengan fenomena “sell the news.”
Prospek Bullish untuk Ethereum
Meskipun ada potensi penurunan harga jangka pendek akibat fenomena “sell the news”, Lunde dan Zimmerman mempertahankan prospek bullish untuk Ethereum. Mereka memperkirakan bahwa arus masuk ke ETF Ether spot dapat mencapai sekitar 0,75-1% dari pasokan ETH yang beredar dalam lima bulan setelah peluncuran. Hal ini bisa memperkuat harga ETH dalam jangka panjang, meskipun ada volatilitas dalam waktu dekat.
Penurunan Nilai ETH/BTC: Potensi Pembalikan
Selama 12 bulan terakhir, rasio harga ETH terhadap BTC (ETH/BTC) terus menurun, mencapai titik terendah tahunan sebesar 0,045 pada 24 Mei 2024. Namun, setelah keputusan mendadak dari SEC untuk menyetujui ETF Ether, rasio ETH/BTC berbalik arah, naik ke nilai saat ini sebesar 0,055. Keputusan ini mengejutkan banyak analis dan menunjukkan potensi pemulihan harga ETH terhadap Bitcoin.
Namun, meskipun ada optimisme terhadap harga ETH, kondisi open interest dalam kontrak berjangka Ethereum menunjukkan bahwa banyak trader yang menggunakan leverage dalam jumlah besar untuk bertaruh pada pergerakan harga ETH menjelang peluncuran ETF. Hal ini menciptakan volatilitas tinggi dalam pasar Ethereum dan menunjukkan bahwa investor memiliki ekspektasi besar terhadap pergerakan harga Ethereum dalam waktu dekat.
