Sebuah dompet kripto bernama “Official $TRUMP Wallet” yang tiba-tiba muncul awal Juni memicu kontroversi besar. Proyek ini mencatut nama mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan menyebut Magic Eden sebagai mitra resminya. Namun, keluarga Trump langsung membantah keterlibatan mereka dan mengancam akan mengambil tindakan hukum.
Peluncuran Mengejutkan
Pada 3 Juni 2025, situs TrumpWallet.com diluncurkan dan mempromosikan dompet “resmi” dengan merek Trump. Situs tersebut menawarkan dukungan berbagai aset digital seperti Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), Solana (SOL), serta token ME milik Magic Eden. Sebagai daya tarik, proyek ini juga menjanjikan hadiah senilai satu juta dolar AS dalam bentuk token TRUMP bagi pengguna awal.
Keberadaan logo Magic Eden di situs tersebut menimbulkan kesan bahwa proyek ini sah dan memiliki dukungan dari pihak terkait. Namun, tidak lama berselang, pernyataan resmi dari keluarga Trump membantah semua klaim tersebut.
Bantahan dari Keluarga Trump
Donald Trump Jr., Eric Trump, dan Barron Trump secara terbuka menyatakan bahwa mereka tidak pernah memberikan izin atas penggunaan nama keluarga mereka dalam proyek dompet kripto ini. Pihak World Liberty Financial (WLFI), perusahaan yang secara resmi menangani lini produk kripto keluarga Trump, juga menyampaikan bahwa mereka tidak terlibat dalam proyek tersebut.
Menanggapi peluncuran yang dinilai menyesatkan, WLFI mengirimkan surat penghentian (cease-and-desist) kepada pengembang proyek dan Magic Eden atas dugaan pelanggaran hak merek dagang.
Magic Eden Disorot
Salah satu fokus utama kontroversi ini adalah sejauh mana keterlibatan Magic Eden dalam proyek dompet TRUMP. CEO Magic Eden, Jack Lu, sempat mempromosikan dompet tersebut di media sosial dan menyebutnya sebagai bagian dari strategi DeFi modern. Hal ini membuat banyak pihak menganggap Magic Eden terlibat langsung dalam pengembangan atau pemasaran produk.
Namun setelah proyek tersebut menuai kecaman, pihak Magic Eden belum memberikan pernyataan lanjutan yang secara eksplisit menjelaskan posisi mereka. Ini menimbulkan spekulasi apakah Magic Eden memang menjadi mitra resmi atau hanya menyediakan infrastruktur teknis tanpa memverifikasi penggunaan nama Trump.
Aktor di Balik Proyek
Proyek dompet TRUMP dikembangkan oleh perusahaan bernama Fight Fight Fight, yang dipimpin oleh Bill Zanker. Zanker dikenal sebagai mantan rekan bisnis Donald Trump dan sempat menulis buku bersama pada tahun 2007. Kedekatan masa lalunya dengan Trump digunakan untuk meningkatkan kredibilitas proyek, meskipun tidak ada hubungan resmi yang terjalin.
Fight Fight Fight dan mitra mereka, CIC Digital, dilaporkan mengendalikan sekitar 80 persen dari total pasokan token TRUMP yang beredar di jaringan Solana.
Dompet Resmi Akan Diluncurkan
Sebagai tanggapan atas polemik tersebut, WLFI mengumumkan bahwa mereka tengah menyiapkan dompet digital resmi yang akan diluncurkan dalam waktu dekat. Dompet ini akan berfungsi sebagai kanal transaksi aset digital yang secara langsung dikendalikan oleh keluarga Trump dan mitra resmi mereka.
Donald Trump Jr. yang menjadi duta Web3 WLFI menyatakan bahwa proyek tersebut akan menawarkan produk kripto dan NFT eksklusif yang terjamin legalitas dan keasliannya.
Tanggapan Regulator dan Legislator
Kasus ini juga mendorong perhatian dari kalangan legislatif Amerika Serikat. Senator Chris Murphy mengusulkan rancangan undang-undang bernama MEME Act (Modern Emoluments and Malfeasance Enforcement), yang bertujuan membatasi pejabat negara dan keluarganya untuk terlibat dalam penerbitan atau promosi aset digital, termasuk memecoin.
Langkah ini dianggap penting untuk menghindari konflik kepentingan dan penyalahgunaan pengaruh politik dalam pasar kripto yang belum sepenuhnya diatur.
Dampak terhadap Industri NFT dan Kripto
Kontroversi Trump Wallet menjadi peringatan keras bagi industri aset digital, khususnya marketplace NFT seperti Magic Eden. Diperlukan verifikasi lebih ketat terhadap proyek yang menggunakan nama publik figur atau entitas ternama. Kasus ini juga menyoroti pentingnya otorisasi merek dan perlindungan konsumen di era Web3 yang sangat terbuka.
Selain itu, insiden ini memperkuat urgensi regulasi mengenai keterlibatan selebritas dan tokoh politik dalam proyek kripto, terutama untuk mencegah pencatutan nama yang dapat menyesatkan investor ritel.
Skandal Trump Wallet memperlihatkan celah besar dalam pengawasan dan verifikasi proyek kripto yang menggunakan nama besar sebagai daya tarik. Tanpa kejelasan hukum dan etika, industri ini tetap rentan terhadap penyalahgunaan merek, manipulasi publik, dan konflik kepentingan. Kasus ini bisa menjadi titik balik untuk penguatan standar transparansi dan kepatuhan di dunia Web3.