Perusahaan teknologi dan investasi kripto Strategy Inc. (sebelumnya dikenal sebagai MicroStrategy) mengumumkan telah mengalami kerugian tak terealisasi sebesar $5,91 miliar (sekitar Rp94 triliun) pada kuartal pertama tahun ini akibat penurunan nilai Bitcoin yang signifikan.
Meskipun nilai portofolio kripto mereka terpukul, Strategy masih berhasil mengklaim manfaat pajak senilai $1,69 miliar, yang sedikit meringankan tekanan dari laporan keuangan mereka.
Beli Besar, Terdampak Harga Jatuh
Dalam periode antara 24 hingga 30 Maret 2025, Strategy membeli sebanyak 22.048 BTC dengan nilai pembelian mencapai $1,92 miliar, atau rata-rata sekitar $86.969 per BTC. Namun sayangnya, harga Bitcoin tak lama kemudian turun di bawah $74.500, sebelum sedikit pulih ke $78.500 pada awal April.
Penurunan ini berdampak langsung pada nilai aset Strategy, yang hingga 31 Maret tercatat memiliki total 528.185 BTC dengan harga rata-rata akumulatif $67.458 per koin. Hal ini membuat sebagian besar pembelian terbaru berada di atas harga pasar saat ini.
Pengumpulan Modal dan Kinerja Saham
Untuk memperkuat posisi keuangannya, Strategy berhasil menggalang dana sebesar $7,69 miliar melalui penawaran saham selama kuartal pertama. Namun, kinerja saham mereka tetap tertekan.
Setelah pengumuman laporan keuangan, saham Strategy tercatat anjlok sebesar 8,7% dalam satu hari. Sejak awal tahun 2025, saham perusahaan ini telah menurun 7,4%, mencerminkan kekhawatiran investor terhadap eksposur besar perusahaan terhadap volatilitas harga Bitcoin.
Analis memperkirakan kerugian per saham (EPS) berada di angka $0,11, membaik dibandingkan dengan kuartal yang sama tahun lalu yang mencatatkan kerugian $0,31 per saham, sementara pendapatan perusahaan naik tipis ke angka $116,8 juta.
Dampak Luas di Pasar Kripto
Penurunan harga Bitcoin juga berdampak luas di pasar kripto. Aksi jual besar-besaran yang terjadi akhir Maret dipicu oleh kekhawatiran terhadap tarif dan tekanan makroekonomi global, yang menyebabkan kejatuhan harga pada banyak saham dan ETF kripto.
Salah satu ETF Bitcoin spot populer, iShares Bitcoin Trust, mengalami penurunan nilai lebih dari 7% hanya dalam satu hari.
Masih Percaya pada Bitcoin
Meski diterpa badai kerugian dan volatilitas pasar, Strategy tetap teguh dengan strategi utamanya: menjadikan Bitcoin sebagai aset cadangan utama perusahaan. Langkah ini mencerminkan keyakinan jangka panjang mereka terhadap potensi kripto sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan aset spekulatif bernilai tinggi.
Namun, para analis memperingatkan bahwa ketergantungan yang besar terhadap aset berisiko tinggi seperti Bitcoin bisa menjadi pedang bermata dua, terutama jika tren bearish berkepanjangan.